TEMPO.CO, Kupang--Ujian nasional (UN) 2013 merupakan ujian termahal sepanjang sejarah pelaksanaan ujian untuk tingkat SMA, SMP, dan SD. Pasalnya, semua naskah UN harus dikirim ke seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
"UN tahun ini merupakan UN termahal karena naskahnya harus dikirim ke kabupaten/kota," kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim setelah meninjau pelaksanaan ujian tingkat SMA di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 23 April 2013.
Pengadaan naskah UN, menurut dia, seharusnya bisa dilakukan di setiap provinsi, untuk menghindari keterlambatan penyaluran agar tidak terjadi penundaan pelaksanaan. Hal itu bisa dilakukan, menurut dia, sepanjang tender lelang pengadaan naskah UN diatur sendiri dan tak menyimpang dari aturan pelelangan online yang sedang berlaku.
Namun hal itu sulit dilakukan saat ini. "Jika itu dilakukan, maka akan menyimpang dari aturan pelelangan yang berlaku," katanya. Pengadaan naskah UN saat ini, dia menambahkan, mengikuti regulasi dan sistem pelelangan secara online yang berlaku di negara ini, sehingga kemungkinan untuk dicetak di daerah masing-masing sangat sulit.
Sementara itu, Wali Kota Kupang Jonas Salean mengatakan pemerintah pusat seharusnya bisa memberikan kebijakan kepada setiap gubernur untuk melakukan pencetakan naskah UN di masing-masing daerah. "Jika cetak di daerah masing-masing, saya jamin penyaluran tidak akan terhambat dan tidak terjadi penundaan pelaksanaan UN," katanya. Simak carut-marut ujian nasional di sini.
YOHANES SEO
Topik Terhangat:
#Ujian Nasional | #Bom Boston | #Lion Air Jatuh | #Preman Yogya
Baca juga:
Buruh Gugat Jokowi ke PTUN
Ahok Berjanji Putihkan Tunggakan Rusun Marunda
Jokowi Siap Digugat Buruh
Demi UN SMP, 9 Siswa Pulau Seribu Naik Kapal 6 Jam