Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemasangan Spanduk Anti Preman Didanai TNI?

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Ratusan mahasiswa dan pelajar menyalakan ribuan lilin di Tugu Yogyakarta, (27/3). Aksi tersebut sebagai bentuk menolak kekerasan dan aksi premanisme yang akhir-akhir ini terjadi di Yogyakarta. ANTARA/Regina Safri
Ratusan mahasiswa dan pelajar menyalakan ribuan lilin di Tugu Yogyakarta, (27/3). Aksi tersebut sebagai bentuk menolak kekerasan dan aksi premanisme yang akhir-akhir ini terjadi di Yogyakarta. ANTARA/Regina Safri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta- Spanduk anti premanisme masih terlihat satu dua bertengger di jalan-jalan Yogyakarta. Sebelumnya, setelah  tim investigasi TNI Angkatan Darat mengungkapkan pelaku penyerangan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Cebongan Yogyakarta adalah anggota Kopassus, spanduk anti premanisme itu menyebar di sekujur kota.

Kontan masyarakat menilai dibalik penyebaran spanduk itu adalah TNI. Seorang sumber Tempo menyebut penilaian itu benar adanya. “Masyarakat sipil ini dekat dengan orang-orang Kopassus,” kata sumber yang merupakan anggota organisasi pemuda itu kepada Tempo di Yogyakarta, Kamis 11 April 2013 lalu.

Menurut dia, keterlibatan masyarakat sipil memobilisasi pemasangan spanduk dukungan kepada Kopassus ditengarai karena mereka phobia pada aksi penembakan misterius yang ditengarai melibatkam militer pada era 1980-an. Suasana saat itu mencekam karena petrus memburu para preman.

Seorang sumber lain mengatakan situasi di Yogyakarta saat ini menggambarkan perang antara preman melawan preman. Dia tak menyangka situasinya kacau seperti saat ini. “Kok sampai terjadi seperti ini di kota kecil Yogyakarta,” ujarnya.

Namun, pemasang spanduk menegaskan bahwa tak ada sama sekali keterlibatan TNI dalam aksi tersebut. “Dana dari hasil saweran. Tidak ada dari TNI,” kata Ketua Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia(FKPPI), Yogyakarta Adjad Soeharsono saat dihubungi Tempo Ahad 14 April lalu.

FKPPI, kata dia memasang sebanyak 10 spanduk di sejumlah perempatan. Salah satunya adalah spanduk di kawasan Kridosono berukuran 4 X 6 meter. Menurut Adjad, pemasangan spanduk mendukung TNI dan Polri memberantas preman di Yogyakarta, karena peristiwa Cebongan dianggap merugikan TNI. “Kami putra putrid TNI dan Polri tidak terima TNI dihujat,” ujarnya.

Spanduk bertebaran di pinggir-pinggir jalan sejak Senin, 8 April. Spanduk itu bertuliskan Basmi Preman, I Love Kopassus, Terimakasih Kopassus, dan I Love Polri. Spanduk berukuran 3 X 0,6 meter beberapa diantaranya dipasang di depan Kantor Pos Besar Yogyakarta, perempatan Ngampilan, perempatan Wirobrajan, Jalan Wates, peremptan Tugu, Pingit, Demak Ijo.

Irwan Cahya Nugraha Gosong dari Face of Yogya mengatakan pihaknya juga ikut memasang spanduk di beberapa titik kota Yogyakarta. Sebelumnya mereka mencopot beberapa spanduk yang dipasang di tempat terlarang."Kami pindahkan ke Kota Baru dan Perempatan Gramedia karena di titik nol hanya boleh dipasang Bendera Merah Putih," kata Irwan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia mengatakan memasang 200 spanduk dukungan terhadap Kopassus dan tolak premanisme di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul sejak Senin, 8 April 2013. Irwan adalah koordinator lapangan Pemuda Yogya Anti-Premanisme, yang melakukan aksi mendukung Kopassus di kawasan Tugu, Minggu, 7 April 2013. Dia mengklaim mendapat dukungan dari masyarakat Yogyakarta.

Adapun soal biaya pembuatan spanduk sebesar Rp 10 juta. Menurut Irwan, dana spanduk beberapa diantaranya berasal dari iuran anggota Jogja Otomotif Community, Paguyuban Motor Yogya. "Ini murni iuran pemuda. Tidak ditunggangi TNI dan Polri. Saya yang bertanggungjawab," kata dia. 

Hingga berita ini diturunkan, pihak TNI belum bisa diminta konfirmasi terkait pemasangan spanduk ini.

SHINTA MAHARANI

Topik Hangat:
Ujian Nasional
 | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo

Berita Terpopuler:
Kena Gusur, Warga Waduk Pluit Marah pada Jokowi  

Begini Tampang Tersangka Bom Boston sesuai CCTV  

Lion Air Jatuh, Boeing Beri Penghargaan Pilot  

Jokowi Dilarang 'Nyapres'  

Jokowi Tak Suka Ujian Nasional 


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

1 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.


Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

2 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.


Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

3 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan


Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

3 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.


Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

3 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.


Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

3 hari lalu

Kapolda Papua Barat Inspektur Jenderal Polisi Johnny Eddizon Isir saat konferensi pers di Manokwari. Foto: ANTARA/Fransiskus Salu Weking
Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong


Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

3 hari lalu

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo (kiri) dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (kanan) berangkulan saat ditanya awak media perihal bentrok anggota TNI AL dan Brimob Polda Papua Barat di Sorong. Keduanya juga bersalaman saat ditemui di Kantor Jasa Marga KM 70 Tol Cikampek Utama, Jawa Barat, Senin, 15 April 2024. Foto: ANTARA/Fath Putra Mulya
Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong


Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

4 hari lalu

Kapolda Papua Barat bersama pimpinan TNI memberikan keterangan pres terkait kasus bentrok antara personel TNI AL dan anggota Brimob di Polresta Sorong Kota, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/Yuvensius Lasa Banafanu
Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.


Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

4 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.


Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

4 hari lalu

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko memberikan keterangan pers di lingkungan Markas Besar Polri pada Rabu, 6 Maret 2024. Tempo/ Adil Al Hasan
Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.