TEMPO.CO, Banda Aceh - Politikus Aceh memastikan pengesahan bendera bulan bintang yang mirip lambang Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sebagai lambang resmi Nanggroe Aceh Darussalam, bukanlah langkah awal pemisahan diri provinsi itu.
"Bendera tersebut justru akan menjamin keberlangsungan perdamaian di Aceh," kata Ketua Komisi A DPR Aceh, Adnan Beuransyah, Kamis 11 April 2013. Pengesahan parlemen lokal Aceh atas bendera itu, kata Adnan, "Itu keinginan rakyat, bukan kami."
Baca Juga:
Adnan menjamin bahwa pembuatan qanun bendera dan lambang Aceh sudah sesuai ketentuan undang-undang yang berlaku secara nasional. Dan yang lebih penting, Adnan memastikan bahwa bendera bulan bintang itu bukanlah simbol kedaulatan negara. "Jadi boleh-boleh saja," katanya.
Upaya sejumlah kalangan untuk mempertentangkan bendera Aceh dengan bendera Merah-Putih, menurut Adnan, tidak pada tempatnya. "Ini konyol, karena Merah Putih sudah jelas bendera kedaulatan," ujarnya.
ADI WARSIDI
Topik terpopuler:
Sprindik KPK | Partai Demokrat | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo |Nasib Anas
Berita lainnya:
Kisah 'Memalukan' Persibo Bojonegoro di Hong Kong
Video 'Damai' di Bea Cukai Bali Muncul di YouTube
Cucu Soeharto Segera Diadili
Usai Diperiksa KPK, Konsultan Pajak Kecebur Got
'Janganlah Sedikit-sedikit Pak Ahok'