TEMPO.CO, Lhokseumawe - Aksi penolakan terhadap Qanun nomor 3 tahun 2013 tentang Bendera dan Lambang Aceh semakin meluas. Kali ini lima organisasi mahasiswa Gayo Lues melakukan pawai bendera merah putih dipusat kabupaten Gayo Lues, Senin 8 April 2013. Bendera Aceh itu bukan aspirasi masyarakat tetapi aspirasi kelompok.
Pesera pawai Merah putih untuk menolak Qanun Bendera yang disahkan DPR Aceh tersebut berjumlah 250 orang mahasiswa, mereka terdiri dari 5 organisasi mahasiswa masing-masing Kerawang Gayo, Mahasiswa Gayo Lues Kutacane. Mahasiswa Gayo Lues Takengon, Gerakan Mahasiswa nasional dan Ikatan mahasiswa Linge. Pawai keliling kota dengan membawa Bendera merah putih mengunakan berbagai kendaraan, roda dua bus dan mobil bak terbuka, setelah berkumpul dibalai Balai Musayara, massa memutar Kota Gayo Lues dan berakhir di bundaran Tugu untuk berorasi.
Baca Juga:
Koordinator Pawai, Abubakar Sidik menyebutkan Pawai dilakukan untuk menyatakan bahwa mereka tidak memerlukan bendera tersebut, karena bendera tersebut adalah aspirasi kelompok bukan aspirasi masyarakat Aceh. "Pemerintah Aceh seharusnya fokus terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat Aceh secara keseluruhan, bukan menimbulkan qanun-qanun yang aneh-aneh, dan tidak ada pengaruh tentang upaya peningkatan kesejahteraan Rakyat Aceh, kami butuh Kesejahteraan, bukan Bendera Aceh," tegas Abu Bakar Sidik.
Dalam orasi tersebut Abu Bakar Sidik juga meminta Presiden Republik Indonesia untuk tegas dan membatalkan Qanun nomor 3 tahun 2013 tentang bendera dan lambang Aceh yang merupakan bendera dan simbul gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Mantan Panglima GAM Gayo Lues, Tengku Jafar Ama Uwe yang juga sebagai anggota DPRK dari Partai Aceh menyebutkan dirinya tidak merasa gentar dengan demo tersebut. Menurutnya, MoU Helsinki sudah jelas menyebutkan Aceh memilki hak untuk menggunakan simbol-simbol wilayah termasuk bendera lambang dan himne dan boleh memilki seorang wali Nanggroe.
Kapolres Gayo Lues AKBP Sofyan Tanjung menyebutan pihaknya melakukan pengaman dengan melibatkan 100 personil, aksi pawai bendera yang di lakukan oleh para mahasiswa berjalan aman. "Tidak ada perbuatan anarkis," Ujar Sofyan Tanjung.
IMRAN MA