TEMPO.CO, Jakarta - Sidang Komite Etik untuk para pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi disaksikan para pegawai lembaga antirasuah. Seperti janji Komite sebelumnya, sidang ini digelar terbuka di ruang auditorium yang bisa disaksikan insan media dan pegawai internal.
Dalam pengamatan Tempo, sejak pukul 13.30 WIB awak media sudah boleh memasuki auditorium. Dan saat memasuki ruang aula gedung KPK itu, tempat duduk yang biasanya disediakan untuk wartawan sudah diisi penuh oleh pegawai KPK. Walhasil, wartawan memilih berdiri dan duduk di lantai.
Sementara itu, pada saat yang sama juru bicara KPK juga mempersilakan semua pegawai dan wartawan untuk segera masuk. Ia memberi sedikit keterangan pembuka bahwa acara sidang terbuka ini adalah untuk pertama kalinya di KPK. "Untuk diketahui, ini sidang terbuka pertama di KPK," katanya, Rabu, 3 April 2013.
Johan tidak menjelaskan secara detail acara yang berlangsung. Namun, sebelum memasuki ruangan aula, ia sempat memberikan sedikit gambaran bahwa proses sidang akan berlangsung seperti panel antara pimpinan dan komite etik.
Situasi panel di sidang terbuka ini memang terlihat dari penataan letak tempat duduk. Ada satu meja panjang di depan dengan palu dan papannya, mirip meja hakim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Dan dua lajur kursi di depan meja, seperti kursi untuk "terdakwa".
Menurut informasi yang beredar, Komite Etik akan duduk di meja depan dan menghadap para pegawai serta wartawan. Sedang pimpinan akan duduk di kursi "terdakwa".
Sebelumnya, Komite Etik menggelar sidang terbuka siang ini. Sidang ini membeberkan hasil kesimpulan investigasi komite atas bocornya surat perintah penyidikan tersangka gratifikasi proyek Stadion Hambalang, Anas Urbaningrum. (Baca: Komite Etik KPK Umumkan Hasil Investigasi Hari Ini)
FEBRIANA FIRDAUS
Berita Lainnya:
6 Miliarder Dunia, Hidup Mewah Tanpa Bekerja
Gara-gara Dahlan Iskan, Dirut RNI Diusir DPR
Penyerang LP Sleman Diduga Pakai Pistol Pasukan Elit
Mobil-mobil Misterius di Depan LP Sleman
'Ada Motif Lain di Balik Qanun Bendera Aceh'
Kasus Cebongan, Senjata Kopassus Akan Diperiksa