TEMPO.CO, Balikpapan - Jalan raya yang menghubungkan Kota Samarinda dan Kutai Barat, Kalimantan Timur, mengalami rusak parah. Pada 200 lokasi di sepanjang jalan sejauh 315 kilometer itu, terdapat lubang berdiameter 1 meter dengan kedalaman 30 sentimeter.
Menurut Bupati Kutai Barat Ismail Thomas, kerusakan telah berlangsung dua tahun. Namun, hingga kini, tidak dilakukan perbaikan. Jalan yang rusak sekitar 50 kilometer. Kerusakan terparah pada jalur Pasar Siwo-Kampung Payang, Kecamatan Muara Lawa, Kutai Barat.
Hampir semua badan jalan pada jalur sepanjang 6 kilometer tersebut berlubang. ”Kendaraan yang melintas pasti tersangkut, bisa rusak,” kata Ismail, Senin, 1 April 2013. Kerusakan jalan semacam ini bukan monopoli Kalimantan Timur.
Ismail Thomas menjelaskan, karena merupakan jalan nasional, perbaikan jalan tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah pusat. Pemerintah Kabupaten Kutai Barat sudah berulang kali melaporkannya.
Kerusakan jalan tersebut mengganggu aktivitas perekonomian daerah-daerah yang dilewati jalan tersebut. Sebab, waktu tempuh dari Kota Samarinda menuju Sendawar, misalnya, yang sebelumnya hanya enam jam, kini mencapai 10 jam.
Salah satu penyebab kerusakan jalan, kata Ismail, akibat sering dilewati truk-truk besar yang mengangkut alat berat untuk kegiatan pertambangan. Ismail menegaskan, pihaknya sudah berulang kali mengimbau agar alat berat diangkut melalui sungai. ”Boleh diangkut melalui darat setelah mendekati kawasan pertambangan,” ujarnya.
SG WIBISONO
Berita Terpopuler:
Kasus Cebongan, Ketika Detektif Dunia Maya Beraksi
Kronologi Idjon Djambi Perlu Dikonfrontasikan
Dua Kejanggalan dalam Kecelakaan Camry Maut
Sketsa Wajah Penyerang LP Cebongan Segera Disebar
Fitra Sebut Petinggi Polri Terima Rp 11,5 Miliar