TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bagian Penerangan Umum Markas Besar Kepolisian RI, Komisaris Besar Agus Rianto, mengatakan, para pelaku diduga telah membunuh korban secara terencana. Sebab, pada mulanya, Kepala Kepolisian Sektor dan anak buahnya melepaskan pelaku judi, yang sudah ditangkap sebelumnya, setelah terkepung warga. Kapolsek dan polisi lain pun berhasil melepaskan diri dari ancaman amukan massa.
Belakangan, massa tetap mengejar Kapolsek yang sudah jauh dari lokasi penangkapan pelaku, Yeni Sumbayak, di Desa Dolok Saribu. "Massa mengejar, menganiaya, sehingga menyebabkan korban meninggal," kata Agus di kantornya, Kamis, 28 Maret 2013.
Sejurus kemudian, kata Agus, istri Yeni Sumbayak, Boru Aruan, meneriaki pencuri kepada Kapolsek dan anak buahnya. Warga berdatangan dan berusaha menganiaya keempatnya. Kalah jumlah, Kapolsek mengalah dan melepaskan Yeni.
Mereka berusaha menyelamatkan diri. Sekitar 5 kilometer dari TKP penangkapan Yeni, tepatnya di Dusun Rajanihuta Nag. Buttu Bayu Paneraja, Kecamatan Dolok Perdamean, warga menangkap Kapolsek dan menganiayanya. Kapolsek Ajun Komisaris Andar Siahaan pun tewas. "Warga beringas dan tidak menghiraukan tembakan peringatan petugas," kata Agus.
Menurut Agus, Kepolisian Resor Simalungun telah menangkap seratus lebih warga yang diduga mengetahui dan terkait dengan peristiwa tersebut. Namun polisi baru menetapkan 16 orang sebagai tersangka. Yeni pun belum ditangkap lagi.
Agus mengatakan, Kepolisian belum memastikan Yeni merupakan bandar judi. "Kami masih mendalami dan mengembangkan kasus ini," kata Agus.
RUSMAN PARAQBUEQ
Topik Terhangat Tempo.co: Serangan Penjara Sleman || Adi Vs Eyang Subur || Harta Djoko Susilo ||Agus Martowardojo
Baca juga
Penyerang LP, Polisi Enggan Berandai-andai
Giliran Polisi Mabes Terjaring Operasi Narkotika
Satu Perampok Toko Emas di Jember Tewas Ditembak
Ciri Penyerang LP Cebongan Sleman Diketahui