TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Komisaris Besar Tri Maryanto, mengatakan, pembunuhan sadis yang diduga dilakukan oleh anggota Detasemen Polisi Militer (Denpom) Kodam V/Brawijaya Pembantu Letnan Dua Edi Junaidi terhadap pengusaha besi Rudi Gunawan terungkap berkat temuan belatung pada mobil pelaku.
Menurut Tri, dari hasil pelacakan polisi, mobil Edi, Toyota Rush bernomor polisi B-176-EFF, telah terparkir empat hari di kantor polisi militer. Polisi sejak awal telah mencurigai Edi, lantaran berdasarkan pengakuan istri Rudi, Michelle, anggota tentara itulah yang terakhir kali diketahui jalan bareng dengan suaminya.
Polisi bekerja sama dengan Denpom Brawijiaya kemudian membuka mobil tersebut. "Saat kami buka, baunya busuk sekali dan masih ada belatungnya," kata Tri, Senin, 25 Maret 2013.
Polisi, Tri mengimbuhkan, juga menemukan rekaman komunikasi melalui telepon seluler antara Edi dan korban sebelum korban tewas. Selain itu, polisi juga punya rekaman CCTV di bilik ATM BCA saat Edi menguras tabungan Rudi sebanyak Rp 80 juta.
Berdasarkan temuan bukti-bukti dan petunjuk tersebut, kecurigaan polisi kepada Edi makin kuat. "Dari bukti-bukti itu, untuk sementara kesimpulan kami motif pembunuhan adalah uang," kata Tri.
Rudi diduga telah dihabisi Edi pada 12 Maret 2013 di Bringkang, Gresik. Jenazah Rudi kemudian dibawa Edi menggunakan Toyota Rush ke kantor Denpom V/Brawijaya. Mayat korban sempat menginap dua hari di dalam mobil tersebut.
Edi lalu meminta bantuan adik iparnya, Arief, untuk ikut mengubur jenazah Rudi di belakang rumah mertuanya di Jalan Banyuurip Jaya I/45. Bersamaan dengan itu, Michelle melapor kepada polisi bahwa suaminya tidak ada kabar sejak dua hari sebelumnya.
Ahad kemarin, 24 Maret 2013, polisi berhasil menemukan kuburan Rudi. Mayat pengusaha itu ditemukan terpendam tanah sedalam 40 sentimeter. "Bagaimana korban dibunuh, kami masih menunggu hasil otopsi," ujar Tri.
Kepala Penerangan Kodam Brawijaya, Kolonel Totok Sugiarto, mengatakan, Edi masih menjalani pemeriksaan intensif di Denpom V/IV Brawijaya. Totok mengaku belum mengetahui motif pembunuhan. "Proses pemeriksaannya masih berlangsung," kata dia.
KUKUH S WIBOWO
Berita Terpopuler:
Penyerbuan LP Cebongan Bermula dari Saling Pandang
Operasi Buntut Kuda Penjara Cebongan Sleman
Lihat Teman Satu Sel Didor, Napi Cebongan Trauma
Ini Kronologi Penyerbuan Cebongan Versi Kontras
Tak Ada Kudeta, Hanya Pembagian Sembako