TEMPO.CO, Tasikmalaya - Bayi laki-laki berusia sekitar lima hari ditemukan tergeletak di selasar Masjid Shaheen Alkubaysi, Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat pagi, 22 Maret 2013. Saat ditemukan, bayi berada di dalam kardus yang diikat tali rafia.
"Pas dibuka (kondisi bayi) masih segar, tidak menangis kencang," kata Sayid, saksi mata yang menemukan bayi, Jumat, 22 Maret 2013.
Bayi ditemukan sekitar pukul 03.30 WIB. Saat itu, kebetulan akan azan Subuh. "Saat itu, ada jemaah masjid yang menemukan, dia lalu nangis. Saya menghampirinya dan membuka dus itu," kata Sayid.
Menurut dia, di sekitar masjid, tak ada wanita yang hamil dan melahirkan. "Itu dibuang," ujar dia menduga.
Untuk memastikan kesehatan bayi, warga membawanya ke bidan di dekat masjid. "Bayi lalu dibawa ke rumah ustad Amin,"
Yati Nurhayati, istri ustad Amin, menambahkan, saat ditemukan, di dalam dus hanya terdapat selimut bayi warna biru dan perlak warna pink. "Dia pakai pampers (popok), cuma sudah penuh dengan kotoran. Kayaknya sudah lama dipakai," kata Yati saat ditemui di rumahnya.
Kondisi bayi, kata dia, dalam keadaan sehat. Berat bayi 3,2 kilogram dan panjang sekitar 50 sentimeter. "Kulitnya putih, hidung mancung."
Dia menduga, bayi lahir di bidan. Sebab, ari-arinya sudah dipotong. Sedangkan sisa ari-ari yang masih menempel pada pusar bayi dijepit memakai jepitan khusus pusar bayi. "Ada jepitnya, kayak lahir di bidan," kata dia.
Yati dan suami rencananya memberi nama bayi tersebut Shaheen Alkubaysi. Nama ini sesuai dengan nama masjid tempat dia ditemukan. "Sementara di sini (di rumahnya). Siapa tahu ibunya khilaf dan kembali mencarinya," kata Yati.
CANDRA NUGRAHA
Berita terpopuler lainnya:
Mengapa Ibas Laporkan Yulianis ke Polisi
Enam Pernyataan Soal Ibas dan Yulianis
Ibas Siap Diperiksa, Ini Jawaban KPK
Daftar Pasal Kontroversial di Rancangan KUHP
Rahasia Model Brasil Langsing Usai Melahirkan