TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan warga Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, bersama para buruh memblokir jalan yang menghubungkan ruas jalan Cikande-Rangkasbitung pada Rabu, 20 Maret 2013. Aksi tersebut dipicu oleh kekesalan warga dan para buruh yang berada di kawasan tersebut terhadap kondisi jalan Rangkasbitung-Cikande yang tak kunjung diperbaiki oleh Pemerintah Provinsi Banten.
Dalam aksinya, mereka menuntut Pemerintah Provinsi Banten agar segera memperbaiki ruas jalan yang sudah lama rusak parah sepanjang 2,6 kilometer. Akibat aksi tersebut, arus lalu lintas dialihkan. Sejumlah mobil kontainer, truk, dan kendaraan pribadi pun tidak bisa lewat. AKtivitas lumpuh total.
Dengan membentangkan kain putih yang berisi tanda tangan, mereka juga membawa poster berisi tulisan tuntutan perbaikan jalan. Mereka juga menanam berbagai macam pohon di sepanjang jalan tersebut. Tidak hanya itu, pendemo memasang tenda panggung dan material lainnya yang dapat menghalangi pengguna jalan, terutama truk dan kontainer.
Salah seorang buruh dari PT Rimba Wood Arsilestari, Herman, mengatakan aksi buruh dan masyarakat hanya menuntut perbaikan Jalan Cikande-Rangkasbitung yang rusak parah dari pertigaan Asem Cikande. Rusaknya jalan ini menghambat operasi perusahaan sehingga perusahaan mengalami kerugian hingga miliaran rupiah. Menurut dia, aksi ini akan berlangsung hingga tuntutan masyarakat dan buruh dikabulkan pemerintah
Selain itu, menurut Herman, jalan rusak telah menyebabkan kecelakaan lalu lintas. “Banyak kendaraan yang terguling di sepanjang jalan ini,” katanya. Jika tuntutan mereka tidak dikabulkan, kata Herman, “Kami akan terus melakukan aksi blokir jalan ini.”
WASI’UL ULUM
Berita Terpopuler:
Ini Orang-orang Kepercayaan Djoko Susilo
Kapolri Perintahkan Korlantas Kurangi Tilang
Rahmad Darmawan Umumkan 28 Pemain Timnas
Inilah Pertemuan yang Menjerat Politikus Golkar
Berkas `Kebun Binatang` Djoko Susilo Hilang