TEMPO.CO, Jakarta - Sidang gugatan pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Barat, Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki, di Mahkamah Konsitutusi, Selasa, 19 Maret 2013, menghadirkan 20 saksi. Kehadiran saksi dari pihak Rieke ini bertujuan membuktikan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh pasangan Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar (Aher).
Salah satu saksi, Muji Hartono, misalnya, mengaku sebagai guru honorer yang diarahkan untuk memilih Aher. Dia bersama guru honorer lainnya dikumpulkan dan diberi duit sebanyak Rp 150 ribu oleh Ketua PGRI Padaherang.
"Ketua PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia), Pak Rahman, mengatakan 'tolong ini untuk guru-guru honorer, bantu Aher karena dia yang sudah memberikan hibah'," katanya di dalam persidangan di gedung MK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2013.
Muji mengatakan mengikuti perintah itu karena dia mengira PGRI akan memperjuangkan nasib guru honorer. "Karena PGRI wadah guru nasional," ujar dia.
Kubu PDIP juga menghadirkan Ujang, Dede Setiawan, Jajan, dan Iat Ruhiyat. Mereka mengakui adanya pemberian uang kepada sejumlah warga, bantuan pembangunan seperti masjid dari Aher, dan selebaran gelap yang menyebutkan Rieke sebagai anak Partai Komunis Indonesia. "Selebaran ini disebarkan di jalan saat malam," kata Jajan.
Ditemui usai persidangan, kuasa hukum Rieke-Teten, Arteria Dahlan, mengatakan akan menghadirkan 15 saksi lainnya. Mereka akan menyampaikan dugaan pelanggaran tim Aher, dari pengucuran bantuan bansos menjelang pemilihan, penggunaan fasilitas daerah untuk pemenangan Aher, hingga manipulasi perhitungan suara. "Kami mau kasih lihat publik Jawa Barat bahwa pemilu ini sangat bermasalah," katanya.
Rieke-Teten menggugat surat keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jabar tentang penetapan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tiap-tiap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur oleh KPU Jabar tertanggal 4 Maret 2013. Dalam surat tersebut, KPU memenangkan pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar.
NUR ALFIYAH
Berita Terpopuler:
Di KPK, Djoko Susilo Mulai Singgung 'Restu Atasan'
FBR Buka Suara Soal Penyerangan Kantor Tempo
Jupe Tertangkap di Cibubur
Tak Punya Jago, PDIP Turunkan Puan ke Jawa Timur
Kisah Jenderal Djoko dan Kebun Binatang
Penyerang Kantor Tempo Menangis dan Minta Maaf