TEMPO.CO, Jakarta -Bukan lumut, kerikil, kelokan tajam, atau jurang perbukitan, rintangan yang dihadapi pesepeda downhill kali ini, melainkan lantai licin, tangga berkelok, serta eskalator curam, yang terdapat dalam pusat belanja atau mal.
Ya, mal kini bisa disulap sebagai alternatif trek baru bagi para pesepeda downhill. Seperti namanya, downhill memang bersepeda menuruni bukit melewati jalan setapak, di antara rimbunnya pepohonan. Cukup berbahaya, karena gravitasi memaksa sepeda turun amat kencang. Nyusruk, terlempar, roda penyok adalah hal biasa. Kini, cara yang sama dipakai untuk menuruni mal. Namanya pun diganti menjadi downmall.
Pada 23-24 Februari lalu, di mal Mega Glodok Kemayoran (MGK), Jakarta, para pesepeda downmall turun dari lantai 8 hingga lantai upper ground (UG). Ratusan pesepeda itu tengah mengikuti Valentine Downmall Competition 2013.
Pemimpin Jakarta Downhillers Community (JDC), Rudi Hartawan alias Ogel, mengatakan, mal tak kalah menantangnya dibanding bukit dan gunung. “Bahkan seingat saya, hampir semua peserta terpeleset," ujarnya.
ISMA SAVITRI