TEMPO.CO, Budapest - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku sudah memerintahkan Kapolri Jenderal Timur Pradopo menyelesaikan konflik antara Polri dan TNI terkait penyerbuan dan pembakaran markas Polres Ogan Komering Ulu (OKU), di Sumatera Selatan, Kamis 7 Maret 2013.
"Saya perintahkan untuk mencegah kejadian macam ini terulang lagi," kata SBY dalam konferensi pers di Hotel Four Seasons, Budapest, Hungaria, Kamis malam 7 Maret 2013 waktu setempat.
SBY mengaku sudah mendapat laporan langsung dari Indonesia soal penyerbuan tentara dari Batalion Armed 15/76 Tarik Martapura ke Mapolres OKU itu. Penyerbuan bermula dari tewasnya anggota TNI ditembak polisi lalu lintas.
Presiden memastikan instruksinya bakal dipatuhi tentara dan polisi. "Saya yakin Kapolri bekerja dengan baik, juga Kapolda Sumatera Selatan dan Pangdam Sriwijaya," katanya. "Saya perintahkan segera diatasi, bikin konsolidasi, dan jangan sampai melebar," kata SBY menjelaskan apa instruksinya pada jajaran militer dan aparatur keamanan.
SBY menyesalkan bentrokan antara tentara dan polisi terus berulang. Insiden di Mapolres OKU memang bukan yang pertama kali. Gesekan kecil di lapangan biasanya mudah sekali menyulut konflik terbuka antara polisi dan tentara. "Ini contoh yang kurang baik, seharusnya semua menahan diri," kata SBY.
Kepala Staf TNI AD Jenderal Pramono Edhie Wibowo kemarin sudah mengirim tim investigasi ke OKU. Tim itu dikirim menyusul desakan Kapolri yang minta insiden ini diperiksa secara internal. "Tentunya apapun alasannya, tidak boleh membakar. Apalagi ini kantor polisi, simbol negara," kata Timur.
WAHYU MURYADI (BUDAPEST)
Berita Politik Hukum Terpopuler:
'Bisnis Mari Bergaul' yang Membuat Anas Tajir
Tanpa Uang Pangkal Rp 55 Juta, ITB Dinilai Murah
Ini Kronologi Penyerangan TNI AD ke Mapolres OKU
Siapa Bilang Anas Sebut Nama, Soal Century?
Neneng Tunggu Vonis Kasus Listrik Tenaga Surya