TEMPO.CO, Malang - Bupati Malang Rendra Kresna mengatakan masih terdapat puluhan ribu rumah tidak layak huni (RTLH) di daerahnya, meskipun jumlahnya terus berkurang setiap tahun.
Rendra mengatakan pada 2012 terdapat 31.399 unit. Jumlah tersebut berkurang 2,9 persen dibandingkan pada tahun 2011 sebanyak 32.344 unit.
Untuk terus mengurangi jumlah RTLH, tahun 2013 Pemerintah Provinsi Jawa Timur membantu perbaikan 932 unit. Pelaksanaan perbaikan dilakukan oleh Komando Distrik Militer 0818/Wilayah Malang-Batu.
“Walau ada penurunan dibanding tahun 2011, tapi kami akui jumlahnya masih tinggi,” kata Rendra, Jumat, 1 Maret 2013.
Sejak 2008 sampai sekarang, yang sudah direnovasi sebanyak 1.566 unit dengan anggaran Rp 11,8 miliar. Anggaran perbaikan bersumber dari Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya dari Kementerian Perumahan Rakyat.
Kepala Kantor Perumahan Kabupaten Malang Wahyu Hidayat, menjelaskan, sebanyak 39.846 keluarga kelas ekonomi menengah belum memiliki rumah sendiri. Mereka menempati rumah kontrakan, atau menumpang pada orang tua atau mertua.
Wahyu memaparkan kebutuhan rumah tinggal di Kabupaten Malang tumbuh 5 persen per tahun. Namun, ini tidak sebanding dengan kemampuan perusahaan pengembang. Mereka hanya mampu memenuhi 3,5 persen sehingga 1,5 persen dipenuhi sendiri oleh masyarakat.
Kenyataan tersebut mengakibatkan Kabupaten Malang kekurangan rumah hunian tetap (backlog) sebanyak 12.566 unit.
Di Kabupaten Malang terdapat sekitar 146 kompleks perumahan yang dibangun oleh sekitar 80 perusahaan pengembang. Sebanyak 65 perusahaan pengembang merupakan anggota Realestat Indonesia (REI) serta 15 anggota Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi).
Seluruh perusahaan pengembang baru mampu membangun 1.000 unit rumah dengan berbagai tipe. Pada 2009, misalnya, perusahaan pengembang gagal memenuhi target untuk membangun 2.700 unit rumah sehat sederhana.
“Jumlah rumah yang dibangun dan tingkat kebutuhan belum seimbang. Kebutuhan rumah terus meningkat, sedangkan kemampuan perusahaan pengembang terbatas,” ujar Wahyu.
Kekurangan rumah terbanyak terjadi di Kecamatan Turen, Pakis, Dampit, Kromengan, Kepanjen, Sumbermanjing Wetan, Bantur, Poncokusumo, Wagir, dan Kecamatan Dau.
ABDI PURMONO
Berita Terpopuler:
Djoko Susilo Ternyata Punya Istri Lain di Jakarta
Mahar Djoko untuk Nikahi Dipta Layak Masuk MURI
Beredar Dokumen Soal Dana Hambalang untuk Ibas
Bau Pencucian Uang di Mahar Djoko untuk Dipta
Marzuki Alie: Anas Ngotot Masukkan Nazar ke Partai