TEMPO.CO, Jakarta -Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengklaim akan mengerahkan kader, simpatisan, dan relawan untuk menjadi saksi di tiap tempat pemungutan suara pemilihan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat. Bahkan, untuk memastikan pengamanan dan penyelenggaraan pemilihan secara proposional dan profesional para saksi diminta untuk militan.
"Saksi kami ada di setiap TPS, pemilihan sebelumnya kita temukan kekutangan saat itu. Saksi kita nanti militan, sudah ada sejak pukul 06.00 WIB hingga proses selesai," kata Tim Advokasi PDIP, Arteria Dahlan dalam konferensi pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat PDIP.
Ia memaparkan, ada sekitar 95 ribu saksi dan pemantau untuk mengisi sekitar 74 ribu TPS pemilihan gubernur Jawa Barat. PDIP juga sudah mengirimkan tim advokasi untuk memantau proses pemilihan di sekitar 600 kecamatan. "Kami pastikan besok yang namanya demokrasi berjalan dengan baik. Penyelenggara imparsial dan proporsional."
Untuk memastikan tidak terjadinya pelanggaran, PDIP membuka sekitar 625 posko pengaduan yang tersebar di seluruh kecamatan. Posko ini akan mengawal hasil penghitungan suara melalui quick count dan real quick count.
Bahkan PDIP akan memastikan setiap warga Jawa Barat yang memiliki hak pilih tapi belum terdaftar, dapat memilih esok hari. Tim Advokasi PDIP akan memperjuangkan para pemilih yang belum terdaftar jika warga datang ke TPS dengan membawa kartu identitas penduduk dan kartu keluarga.
"Soal baju kotak-kotak, akhirnya kita diizinkan untuk memakainya karena bukan atribut kampanye. Maka, besok semua saksi akan pakai baju kotak-kotak untuk tambahan semangat," kata Arteria.
Besok, warga Jawa Barat akan merayakan pesta demokrasi dengan melaksanakan hak pilih terhadap calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat. PDIP mengusung calonya yaitu Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki yang mendapat nomor urut lima.
FRANSISCO ROSARIANS
Baca juga
Ruhut: Jika Mundur, Anas Mungkin Tidak Tersangka
bu Anas ke Jakarta Untuk Lihat Rumah Baru
KPK Selidiki Harta Anas Urbaningrum