TEMPO.CO , Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Sukarnoputri mengajak warga Jawa Barat untuk menggunakan hak pilihnya secara cerdas dan sesuai nurani dalam pemilihan calon gubernur dan wakil gubernur. Menurut dia, hal tersebut menjadi jaminan terlaksananya pemilihan yang bersih di tengah kondisi pelaksanaan yang masih buruk.
"Saya minta kepada rakyat di Jawa Barat untuk bisa memilih dengan baik tanpa harus ditekan. Tidak harus takut," kata Megawati dalam konferensi pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Sabtu, 23 Februari 2013.
Menurut Mega, kondisi pemilihan kepala daerah di Jawa Barat masih jauh dari ideal. Dalam pelaksanaanya, tim advokasi PDIP masih menemukan sekitar 1.878 pelanggaran selama proses pencalonan hingga satu hari jelang pemilihan calon.
Ia juga menyatakan, empat hal yang kerap menjadi parameter sebuah pemilihan berlangsung tidak bersih dan adil antara lain Komisi Pemilihan Umum yang tidak netral, terjadinya politik uang, kecurangan teknologi informatika, dan permainan di tingkat intelejen.
Sosialisasi untuk memilih pemimpin dengan hati nurani juga diklaim sebagai cara untuk mewujudkan cita-cita anti korupsi serta pemerintahan yang baik dan jujur. "Saya tidak mengatakan calon si A, B, atau C ini tidak patut dijadikan pemimpin, tapi minta warga untuk pilih dengan tepat," kata Mega.
Berkaitan dengan beberapa partai yang sedang tersandung kasus korupsi, Mega juga tidak mau berkomentar banyak kaitannya dengan pasangan calon yang terlibat tersebut. Ia juga enggan menyatakan bahwa situasi tersebut menjadi momen positif sehingga membuka peluang berpindahnya pemilih ke PDIP. "Kalau mau sejahtera, ya pilih yang tepat," kata dia.
Dia juga hanya mengharapkan dukungan dan doa bagi calon pasangan dari PDIP yaitu Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki. Ia berharap, meski masih banyak pelanggaran, pemilihan besok tetap memberi hasil positif bagi Rieke dan Teten.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita Terpopuler Lainnya:
Adik Anas : Ini Kan yang 'Mereka' Minta
Bu Anas ke Jakarta untuk Lihat Rumah Baru
Anas Resmi Berhenti Sebagai Ketua Umum Demokrat