TEMPO.CO, Bandung - Buat memastikan pemilihan umum pemimpin daerah Jawa Barat berlangsung aman, Polda Jawa Barat menetapkan status siaga I. "Kami siaga I mulai hari ini sampai H+1 (sehari setelah pencoblosan)," ujar juru bicara Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Martinus Sitompul, di Bandung, Kamis, 21 Februari 2013.
Menurut dia, selama masa siaga satu itu, kepolisian akan menyiagakan 2/3 personelnya atau sekitar 21.730 orang untuk mengantisipasi segala ancaman keamanan yang mungkin terjadi sejak masa tenang hingga pencoblosan usai nanti. Puluhan ribu polisi itu akan disebar dan ditempatkan di 4.000-an pos pengaman. "Sisanya bergerak ke masing-masing kabupaten atau kota serta stand-by di Mapolda," katanya.
Martinus mengatakan, pihaknya sengaja menganggap semua daerah di Jawa Barat rawan. "Kami anggap rawan semua supaya kita siaga," kata dia. Tempat pengambilan suara dan penyimpanan logistik akan menjadi prioritas pengamanan.
Pihaknya juga akan mengawasi kemungkinan adanya pelanggaran hukum selama masa tenang hingga pencoblosan nanti. "Seperti kampanye hitam, tawaran iming-iming untuk memilih calon tertentu, pesan pendek bernada teror, dan intimidasi berkaitan dengan pencoblosan, perkelahian kelompok, serta bujuk rayu untuk mengarahkan pilihan pada calon tertentu."
Pilkada Jawa Barat mulai hari ini sudah memasuki masa tenang, dengan berakhirnya masa kampanye yang sudah berlangsung dua pekan. Masa tenang akan berlangsung tiga hari hingga hari pencoblosan pada 24 Februari 2013.
AHMAD FIKRI
Berita terpopuler lainnya:
Diberhentikan SBY, Bupati Aceng Membangkang
Agnes Monica, Selebritas Berpakaian Terburuk
Pecah Jalan Para Pimpinan KPK
Damar Tak Berniat Kritik Karya Andrea Hirata
Rasyid Rajasa: Saya Tak Bersalah
Bupati Aceng Gugat Keputusan SBY