TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat akan melakukan rapat pimpinan nasional pada Ahad, 17 Februari 2013, di Jakarta. Banyak pihak berspekulasi tentang kemungkinan pelengseran Anas Urbaningrum dari kursi Ketua Umum Demokrat. Namun, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono telah memastikan Demokrat tidak akan melakukan kongres luar biasa, mekanisme yang harus dilakukan dalam penggantian ketua umum.
"Ada sejumlah pilihan, termasuk opsi radikal, yaitu kongres luar biasa untuk memberhentikan Anas. Usul dan opsi itu saya tolak," kata SBY dalam rubrik wawancara majalah Tempo edisi Senin, 18 Februari 2013. (Baca wawancara lengkapnya via iPad dan Android di http://www.tempo.co/tablet/).
Menurut SBY, meski penyelamatan Demokrat dipimpin langsung dirinya, Anas tetap Ketua Umum Demokrat. Anas juga tetap Wakil Ketua Majelis Tinggi. "Jadi, Anas tetap menjalankan tugas-tugasnya. Cuma, keputusan yang penting dan strategis berada di tangan saya. Anas juga tahu tentang hal ini. Sekarang pun mekanisme ini telah berjalan," SBY menjelaskan.
Sebagaimana diketahui, suhu panas jelang Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat terjadi. Sejumlah manuver pelengseran Anas dilakukan sejumlah kader. Bahkan lima pengurus DPP Demokrat terang-terangan minta Anas diganti. Mereka adalah Rachland Nashidik (Sekretaris Departemen HAM Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat), Didi Irawadi Syamsuddin (Departemen Pemberantasan Korupsi dan Mafia Hukum DPP Partai Demokrat), Ulil Abshar Abdalla (Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat), dan dua kader Demokrat, M. Husni Thamrin serta Zainal Asikin.
TIM TEMPO | AMIRULLAH