TEMPO.CO, Cilacap - Belasan imigran asal Srilanka yang terdampar di perairan selatan Pulau Nusakambangan Cilacap akan dipindahkan pada Kamis 14 Februari 2013. Rencananya 18 imigran akan dipindahkan ke rumah penahanan imigrasi Tanjungpinang Kepulauan Riau.
"Rencananya Kamis akan dipindahkan," kata Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Cilacap, Edi Rohaedi, Rabu 13 Februari 2013.
Pemindahan dilakukan setelah ia berkoordinasi dengan International Organization for Migration. Menurut dia, semula para imigran asal Srilanka tersebut akan dipindahkan ke Semarang. Tapi ternyata tempat itu bukan untuk menampung imigran atau pengungsi.
Edi menjelaskan, tiga imigran yang sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap sudah sembuh dan telah kembali ke tempat penampungan di eks Kantor Imigrasi Cilacap. Sedang seorang imigran lain masih dirawat di RS Panti Rapih Yogyakarta.
Sedang dua jenazah imigran masih disimpan di Kamar Jenazah RSUD Cilacap. "Kami juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) terkait penanganan terhadap dua jenazah imigran yang beragama Hindu tersebut," katanya.
Berdasarkan hasil koordinasi dengan Kementrian Agama, kata dia, dua jenazah itu tidak harus diperabukan, melainkan dapat dikubur karena di Cilacap tidak ada krematorium.
Sebanyak 25 imigran mengalami kecelakaan laut di perairan selatan Pulau Nusakambangan dalam perjalanan menuju Pulau Cocos, Australia, hingga akhirnya penumpangnya dievakuasi oleh petugas gabungan dari Cilacap dan dititipkan di Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih, Nusakambangan, pada Senin 28 Januari 2013. Sebelum mengalami kecelakaan akibat menabrak karang, mesin kapal itu mati sehingga kapal terombang-ambing selama 15 hari di Samudera Hindia.
ARIS ANDRIANTO