TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang baru, Anis Matta, sebelumnya dikenal sebagai Sekjen PKS selama empat periode. Dia membantu empat Presiden PKS sebelumnya: Nurmahmudi Ismail, Hidayat Nur Wahid, Tifatul Sembiring, sampai Luthfi Hasan Ishaaq. Banyak orang berspekulasi mengapa Anis selalu mendapat posisi Sekjen PKS.
"Penyebabnya sederhana, Anis ini tak pernah sakit hati kalau dimarahi Ustad Hilmi," kata peneliti PKS dan dosen Universitas Indonesia Arief Munandar, Selasa, 5 Februari 2013. Kader PKS lain, kata Arief, biasanya langsung menciut dan mundur jika dimarahi Ketua Majelis Syuro PKS KH Hilmi Aminuddin. Tapi Anis berbeda.
"Anis juga dihantam berkali-kali, tapi saat dimarahin dia diam, salaman, minta maaf, besoknya kerja lagi," kata Arief. Menurut Arief, Anis tipe pekerja keras yang akan melakukan apa yang diyakininya benar. Tapi kalau dinilai salah, dia minta maaf.
Sikap seperti Anis ini, kata Arief, jarang dimiliki kader PKS lain. "Ada ustad senior lain yang berbulan-bulan tidak muncul, rapat tidak hadir, tidak sowan, setelah dimarahi Hilmi," kata Arief. Karena sikapnya yang tidak pernah sakit hati itu, Anis jadi punya kedekatan khusus dengan Hilmi. "Anis itu orang yang bisa dipercaya Hilmi," kata Arief.
AMIRULLAH