TEMPO.CO, Serang - Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten menyatakan 257,96 kilometer atau 30 persen dari total jalan di Provinsi Banten sepanjang 852,89 kilometer mengalami rusak berat. Pemerintah Provinsi Banten hanya mampu memperbaiki kerusakan jalan itu sepanjang 42,64 kilometer pada tahun ini.
Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Banten, Arlan Marzan, mengatakan, kerusakan jalan pada 2013 ini semakin meluas akibat banjir yang terjadi musim ini. Ia menuturkan ada 37 titik yang menyebar di Kabupaten Pandeglang, Lebak, dan Kabupaten Tangerang. "Dana yang dibutuhkan untuk memperbaiki jalan pascabencana Rp 30 miliar. Kami akan mengajukan ke pemerintah pusat," katanya, Rabu, 6 Februari 2013.
Ia memerincikan, 37 titik jalan yang rusak akibat banjir dan longsor tersebut berada di ruas jalan Cipanas-Citorek, Bayah-Cikotok, Cikotok-Perbatasan Jawa Barat, Menger-Caringin, Saketi-Simpang Malingping, Picung-Munjul, Citorek-Warung Banten, Citeureup-Tanjung Lesung-Sumur, dan Parigi Sukamanah, serta Tangerang-Serpong.
Menurut Arlan, perbaikan jalan rusak karena banjir dan longsor tidak mendapatkan alokasi anggaran tahun 2013 dari APBD Banten. Sehingga diharapkan pemerintah pusat bisa menanganinya. "Belum ada rencana perbaikan jalan rusak dan longsor akibat bencana dalam anggaran tahun ini," katanya.
Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan, DBMTR Provinsi Banten, Muchtar Sutanto, mengatakan, anggaran yang dikelola DBMTR Banten sebesar Rp 1,018 triliun pada tahun 2013. Dana sebesar Rp 922 miliar untuk delapan kegiatan dan Rp 109 miliar untuk kegiatan pendukung seperti pengadaan alat berat. Tahun ini, Pemerintah Provinsi Banten akan membangun dan memperbaiki jalan sepanjang 22 kilometer di daerah selatan Banten, yaitu Pandeglang dan Lebak. Juga, pembangunan 44 kilometer jalan untuk wilayah Banten Utara seperti Tangerang, Serang, dan Cilegon. "Untuk alokasi anggaran jalan beton di daerah Banten utara sebesar Rp150 miliar, dan di Banten selatan Rp198,23 miliar," katanya.
WASI'UL ULUM
Berita populer lainnya:
Terima Rp 10 Juta, Maharani: Saya Enggak Munafik
Maharani Buka-bukaan Soal Kasus Sapi
Le Meridien Pastikan Maharani Ditangkap di Kamar
Anas Menjawab Desakan Mundur dari Demokrat
Abraham Samad : KPK Tak Gantung Status Anas
Dicegah KPK, Pemenang Putri Solo Melepas Mahkota