TEMPO.CO, Jakarta -- Ketua Umum Partai NasDem Patrice Rio Capella tidak menyebut pengunduran diri Ketua Dewan Pakar Harry Tanoesoedibjo dalam pidato pembukaan Kongres I Partai NasDem. Dia hanya menyebut, riak gelombang tidak akan berpengaruh pada kader Partai NasDem.
"Karena saya tahu persis bagaimana kader partai bekerja," kata Rio Capella dalam pidatonya di Jakarta Convention Center, Jumat, 25 Januari 2013. Dia menegaskan, tantangan saat ini tidak seberat tantangan saat merintis membangun partai. Dia menjelaskan, dia tidak rela NasDem tercabik oleh kepentingan sesaat.
Rio Capella menjelaskan, semua partai politik di dunia mengalami masalah yang sama. Dia mencontohkan Partai Buruh di Australia, Partai Buruh di Inggris, Partai Sosial Demokrat di Jerman, dan Partai Komunis di Cina. Rio menyebut partai ini berusia ratusan tahun dan tetap berdiri kokoh hingga sekarang. Dia menyatakan, kunci bertahannya partai tersebut adalah ideologi, konsolidasi, dan persatuan partai. "Partai ini diwariskan pada anak cucu," kata dia.
Rio Capella meminta Ketua Majelis Nasional Surya Paloh menjadi ketua umum. Patrice beralasan, partai harus menyiapkan pemimpin yang tepat, visioner, dan berwibawa. "Untuk memenangkan pertarungan, medan pertempuran sudah berubah," kata Patrice.
Kongres I Partai NasDem diwarnai dengan pengunduran diri sejumlah pengurus teras partai. Empat pengurus itu adalah Ketua Dewan Pakar Harry Tanoesoedibjo, Sekretaris Jenderal Ahmad Rofiq, Wakil Sekretaris Jenderal Saiful Haq, dan Ketua Bidang Internal Endang Tirtana. Pengunduran diri ini merupakan buntut dari rencana Surya Paloh yang akan menjadi ketua umum partai. Rencananya, pengukuhan Surya Paloh akan dilakukan dalam kongres ini.
WAYAN AGUS PURNOMO