TEMPO.CO, Semarang - Data penduduk Provinsi Jawa Tengah yang akan digunakan sebagai daftar pemilih tetap di provinsi tersebut masih semrawut. Hasil pencocokan dan penelitian yang dilakukan Petugas Pemutakhiran Data Pemilihan (PPDP) Komisi Pemilihan Umum Jawa Tengah menemukan banyak warga yang sudah meninggal dunia, tapi masih tercatat sebagai penduduk Jawa Tengah.
"Di RT 5 RW 1 saja, ada lima warga yang sudah meninggal dunia, tapi masih dicatat sebagai pemilih yang memenuhi syarat," kata Haryono, seorang PPDP, kepada para wartawan di Semarang, Jumat, 25 Januari 2013. Nama almarhum Kasri yang meninggal 10-an tahun lalu juga masih tercatat sebagai pemilih.
Hal serupa juga terjadi di RT 3 RW 1 Kelurahan Pedurungan Tengah, Kota Semarang. Ada empat orang yang sudah meninggal dunia, tapi masih tercatat sebagai pemilih.
Ketua KPUD Jawa Tengah Fajar Subhi Arif mengatakan, ketidakvalidan dalam daftar penduduk Jawa Tengah sudah diantisipasi dengan adanya pencocokan dan penelitian daftar pemilih. KPUD sudah mengerahkan ribuan PPDP untuk melakukan pencocokan dan penelitian. "Coklit (pencocokan dan penelitian) saat ini masih terus berjalan," kata dia.
Daftar penduduk di Jawa Tengah yang berpotensi menjadi pemilih dalam pemilihan Gubernur Jawa Tengah sebanyak 29 juta jiwa. Saat ini, tahap verifikasi data pemilih sudah mencapai 60 persen dari 29,6 juta pemilih.
ROFIUDDIN