Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saatnya Seniman Jalanan Yogyakarta 'Unjuk Gigi'  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Kamar hotel berornamen grafiti di Mersaille, Prancis.
Kamar hotel berornamen grafiti di Mersaille, Prancis.
Iklan

TEMPO.CO , Yogyakarta - Sebanyak 14 seniman jalanan di Yogyakarta memamerkan karya seni grafiti mereka di Cafe Viavia, Yogyakarta, mulai 13 Januari - 6 Februari 2013. Koordinator seniman jalanan Jogja Rolly Bandhriyo mengatakan pameran bertajuk "Happy New Year Meeting Style" ini menjadi ajang bagi seniman jalanan untuk menampilkan karakter masing-masing.

Jumlah karya yang dipamerkan sebanyak 50 karya. Beberapa seniman jalanan yang terlibat adalah Rick, Oyster, Muck, Ant, Pofobag, Lups, Artz, Methodos, Kako, Rubs Eight, Lovehatelove. "Tahun baru 2013 diangkat sebagai tema karena berhubungan dengan harapan baru," kata Bandhriyo, Selasa, 22 Januari 2013.

Rolly yang dikenal dengan nama seniman jalanan Lovehatelove memamerkan 7 karya di Viavia. Hampir seluruh karya grafiti Rolly bergambar tengkorak manusia dan menggunakan warna kuning. "Tengkorak adalah simbol kematian. Bisa diartikan semua manusia akan mati. Saat menuju kematian, manusia punya harapan," katanya.

Salah satu karya Rolly berjudul Gold and Silver menggunakan media collage dan drawing menggambarkan seorang manusia yang tua renta menggenggam tangan seperti orang berdoa. Gambar tengkorak muncul dalam jubah berwarna kuning manusia renta itu. Sementara, kepala manusia berbentuk sebuah bola mata.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rolly mengatakan memilih warna kuning dalam semua karyanya karena ingin menunjukkan karakter konvensional. Selain itu, warna kuning menggambarkan harapan hidup. "Kuning atau bening identik dengan warna lawas. Saya tak pilih hitam untuk gambarkan tengkorak karena terlihat suram," katanya. Menurut dia, pembuatan karya grafiti hanya membutuhkan waktu tiga hari dengan biaya yang murah. Satu karya hanya membutuhkan biaya sebesar Rp 100 ribu.

Kurator pameran seniman jalanan Renie Emonk Agustine mengatakan seniman yang terlibat dalam pameran berupaya menunjukkan kuatnya pergerakan seni jalanan sejak 1990-an di Yogyakarta. Seni mural, grafiti, dan stensil banyak tersebar di dinding-dinding Kota Yogyakarta. "Seni jalanan atau grafiti kerap dianggap sebagai media bagi seniman untuk menunjukkan identitas kepada publik. Pameran ini menjadi wadah bagi seniman untuk saling bertukar pikiran," katanya.

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

44 hari lalu

Gapura Joyland Festival Bali 2024 di Peninsula Island, Nusa Dua Bali pada Jumat, 1 Maret 2024. TEMPO/Intan Setiawanty,
Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.


Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Aktor Butet Kertaredjasa melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon
Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta


Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

5 Desember 2023

Pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo - Mahfud MD, dan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka
Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.


Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

5 Desember 2023

Akmal Nasery Basral. ANTARA
Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.


Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

22 Agustus 2023

Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images
Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.


Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

4 Juli 2023

Domba peserta kontes Domba Catwalk di Situ Bagendit, Garut, Jawa Barat, 21 Februari 2015. Acara tersebut untuk mempromosikan Domba Garut sekaligus kawasan wisata Situ Bagendit. TEMPO/Prima Mulia
Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.


WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

24 Februari 2023

Pertunjukan seni teater
WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.


Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

20 Januari 2023

Karya gambar berjudul
Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.


Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

17 November 2022

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar


Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

27 Oktober 2022

Pemain teater Syahid berperan dalam teater bertajuk
Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI