TEMPO.CO, Jakarta -Sedikitnya 100 rumah warga eks Timor Timur (Timtim) di lokasi perumahan Griya Permai, Desa Oebelo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin, 14 Januari 2013 terendam banjir, akibat hujan deras yang mengguyur daerah itu dua hari terakhir ini.
Banjir tersebut mengakibatkan sebagian warga harus mengungsi ke keluarga dan tetangga yang rumahnya lolos dari banjir. Sebagian lainnya memilih bertahan di rumah mereka yang terendam.
Banjir dengan ketinggian mencapai satu meter itu disebabkan meluapnya kali Oebelo di daerah itu. Frits, warga eks Timtim mengatakan banjir yang melanda rumah warga hampir setiap tahun terjadi. "Ini merupakan banjir tahunan, jika hujan lebat pasti rumah kami terendma," katanya.
Selain merendam rumah warga, banjir juga merusak tanaman pertanian dan menghanyutkan ternak warga. Bahkan, sebagian warga harus mengungsi ke tetangga dan keluarga yang lolos dari banjir itu. Sedangkan yang bertahan di rumah mereka, berupaya mengalihkan banjir tersebut dan menguras air yang merendam rumah mereka.
Frits mengaku warga mulai kesulitan mendapatkan air bersih, karena air sumur yang sering di gunakan warga kotor akibat banjir tersebut. Namun, sampai saat ini belum ada perhatian dari pemerintah daerah untuk memberikan bantuan air bersih, tenda bagi pengungsi dan makanan siap saji. "Belum ada bantuan dari pemerintah. Padahal, kami kesulitan mendapatkan air bersih," katanya.
YOHANES SEO