TEMPO.CO, Jakarta - Pembajakan suatu akun twitter lumrah terjadi di jejaring media sosial. Apalagi untuk akun-akun yang populer dan sedang menjadi perhatian publik. Cuman untuk membuktikan kebenaranya, menurut Managing Director Salingsilang.com Enda Nasution, cukup sulit. "Yang bisa dilakukan adalah antara percaya dan tidak percaya," kata dia ketika dihubungi Jumat, 11 Januari 2013. Artinya, para pengikut akun tersebut, boleh percaya boleh tidak terhadap pernyataan pemilik akun bahwa statusnya dibajak.
Angelina Sondakh, terpidana 4,5 tahun atas kasus korupsi pengadaan proyek Kemendiknas, diketahui sempat berkicau usai pembacaan vonis pada Kamis, 15 Januari 2013. Kicauan tersebut menjadi ramai, karena status Angie sebagai tahanan tidak memungkinkan untuk memegang piranti seluler apapun. Maka tak lama kemudian, kamar Angie pun segera digeledah oleh sipir penjara Komisi Pemberantasan Korupsi.
Angie sempat kesal karena kamarnya digeledah. Ternyata Ia tidak tahu kalau ada pemanfaatkan akun @SondakhAngelina oleh orang lain. Kini Kuasa Hukum Angie, Teuku Nasrullah mengatakan siap untuk melaporkan sang pembajak ke kepolisian. Kini, tampaknya akun Angie sudah kembali. Dalam kicauan terakhir @SondakhAngelina ke akun @adjieangielover pada Jumat, sekitar pukul 13.00 WIB. "sudah ada di tangan yang benar kembali. Terima kasih banyak atas bantuan konfirmasinya."
Menurut Enda, jika suatu akun dibajak, tidak mudah untuk mengembalikan akun tersebut. "Recoverynya tidak gampang, kecualinya pembajaknya tidak serius," kata dia. Artinya pembajaknya tersebut orang yang berada di lingkaran pemilik akun. Kalau si pembajak orang yang tidak dikenal, maka prosedur resminya sangat panjang. Pemilik akun harus melaporkan ke perusahaan jejaring sosial, seperti Twitter atau Facebook. "Itu pun kalau mereka (perusahaan) mau membalas keluhan pemilik akun," ujar Enda.
Biasanya pembajakan dari orang tak dikenal akan membuat isi cuitan pemilik berbeda jauh dengan cuitan biasanya. "Pada umumnya isinya spam atau promosi," kata Enda. Tapi kalau pemilik segera mendapatkan akunnya kembali, berarti, Enda melanjutkan, bisa jadi yang menulis status tersebut adalah orang terdekat sang pemilik. Kasus tersebut sering terjadi antar pasangan, saudara atau keluarga yang awalnya dekat dan saling mengetahui kata kunci akun media sosial mereka.
Untuk kasus Angie, Enda melihat bahwa pembajakan dicuitan pertama usai vonis bisa saja orang terdekat mantan Putri Indonesia tersebut. "Apalagi isi twit pertama Angie kontekstual," jelas dia. Tak lama dari pembacaan vonis pada Kamis kemarin, akun @SondakhAngelina menulis, "Terima kasih atas semua doanya.". Pesan itu muncul sekitar pukul 16.29. Sebelumnya, Angie terakhir berkicau pada 15 April 2012. Tapi kini pesan itu telah dihapus dari akun Angie.
DIANING SARI