TEMPO.CO, Jakarta - Syamsuddin dan Akhmad Khalil alias Hasan atau Kholid, terduga teroris yang tewas tertembak di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat pagi, 4 Januari 2013, diduga merupakan pelaku pembunuhan dua personel polisi di Tamanjeka, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah.
Syamsuddin alias Asmar alias Abu Uswah, kelahiran Palopo, 11 Mei 1978, dengan pekerjaan wiraswasta. Di Makassar, dia tinggal di BTN Mangga III Blok G B/11 Kelurahan Paccerakang. Hasan juga kelahiran Palopo, 27 Juli 1977, pekerjaan sebagai pegawai swasta. Di Makassar, Hasan tinggal di Jalan Maros 8 Nomor 132 blok B BSP Kelurahan Sudiang Raya.
"Dua orang tersebut juga diduga pernah memfasilitasi kelompok Santoso," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, di kantornya, Jumat 4 Desember 2012.
Boy mengatakan kedua orang tersebut sudah teridentifikasi oleh Detasemen Khsusus 88 Antiteror pasca pembunuhan dua polisi di Tamanjeka, Brigadir Satu Andi Sapa dan Brigadir Sudirman pada September tahun lalu. Kemudian keberadaannya diperkuat dari informasi Awang dan Andika yang tertangkap pada 11 November lalu di Makassar. Awang melemparkan bom tangan kearah panggung Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo pada saat perayaan ulang tahun Partai Golkar di Lapangan Karebosi, Makassar, 11 November lalu. Namun, bom pipa tersebut tidak sempat meledak.
Adapun Abu Uswah dan Hasan tewas tertembak ketika Densus berusaha menangkapnya di halaman parki belakang Masjid Al Nur Afiah, Rumah Sakit Regional Wahiddin Sudiro Husodo, Kelurahan Tamalanrea Indah, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Jumat pagi ini sekitar pukul 10.30 WITA. Mereka ditembak karena berusaha melawan. Densus juga menyita satu buah pistol jenis FN dan satu granat manggis."Mereka berupaya mengeluarkan senjata sehingga tim Densus melumpuhkannya," kata Boy. Boy mengatakan dua rekan mereka berhasil kabur.
Menurut dia, Abu Uswah dan Hasan pernah tinggal di Tamanjeka. Setelah pembunuhan polisi tersebut, mereka kabur ke Makassar. "Saat ini mereka di di Rumah Sakit Bhayangkara Polda sebelum diterbangkan ke Rumah Sakit Polri," kata Boy.
RUSMAN PARAQBUEQ