TEMPO.CO, Pandeglang - Banjir menerjang ribuan rumah di empat Kecamatan di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sejak Sabtu 29 Desember hingga Minggu, 30 Desember 2012. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Namun, akibat banjir, ribuan keluarga mengungsi ke tempat-tempat aman.
Dari informasi yang dihimpun Tempo, hujan deras yang terjadi sejak Jumat hingga hari ini mengakibatkan banjir di dua kecamatan, di Kabupaten Pandeglang yaitu Desa Surianeun, Kecamatan Pagelaran dan Desa Idaman Kecamatan Patia. Banjir yang terjadi di dua desa ini disebabkan meluapnya Sungai Cimoyan dan disusul naiknya permukaan air laut atau ROB.
Banjir ini telah merendam ratusan rumah yang dihuni 750 keluarga, 63 hektare sawah, dan 45 hektare perkebunan untuk di Kecamatan Patia. Sedangkan di Kecamatan Pegelaran, banjir merendam rumah milik 325 keluarga dan mengakibatkan akses jalan menuju Desa Surianeun Pagelaran sepanjang 200 meter serta Jalan Patia Pagelaran 100 meter terputus.
Wakil Ketua Taruna Tanggap Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Banten, Dadan Suryana, mengatakan, dari dua kecamatan yang diterjang banjir di Pandeglang ini, banjir yang paling parah terjadi di Kecamatan Sukarsmi. Air yang mulai merendam rumah warga sejak pukul. 07.00 WIB pada Sabtu (29/12) itu berketinggian 70 sentimeter hingga 150 sentimeter. "Untuk hari ini banjir sudah mulai surut, namun ada beberapa rumah yang masih terendam," kata Dadan, Ahad, 30 Desember 2012.
Menurut Dadan, warga yang rumahnya terkena banjir dan mengungsi di posko-posko yang disediakan di dekat lokasi banjir, sebagian sudah kembali pulang ke rumahnya masing-masing. "Tagana dan BPBD Banten membuka dapur umum di dua kecamatan yang terkena Banjir itu. Untuk sukarelawan yang diterjunkan sebanyak 80 orang," katanya.
Dadan juga menyatakan, selain di Pandeglang, banjir juga telah terjadi di Kabupaten Lebak, yaitu di Desa Umbul Jaya, Kecamatan Banjarsari dan Desa Pasir Keong, Desa Cisangu, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak. Untuk banjir di Desa Umbul Jaya, ketinggian air mencapai 70 sentimeter dan telah merendam 100 rumah warga. "Untuk di Desa Pasir Keong rumah warga yang terendam 25 rumah dan di Desa Cisangu sebanyak 32 rumah warga," katanya.
Menurutnya, banjir yang terjadi di dua kecamatan di Kabupaten Lebak itu sudah surut. Sehingga warga sudah bisa kembali ke rumahnya masing-masing. "Banjir yang terjadi di Kabupaten Lebak sudah surut," katanya.
Sementara itu, Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Serang, Halim Perdanakusuma, mengatakan, puncak musim hujan untuk di Provinsi Banten terjadi pada Januari-Februri 2013. Sehingga banjir masih mungkin terjadi di daerah-daerah rawan banjir di Kabupaten Pandeglang dan Lebak.
Intensitas hujan yang akan turun pada Januari-Februari 2013 ini akan tinggi. Untuk itu masyarakat diminta untuk waspada. "Saat ini banyak kawasan hutan rakyat yang ada di Lebak dan Pandeglang gundul, sehingga air langsung turun ke sungai dan mengakibatkan banjir," katanya. Simak berita banjir di berbagai kota lainnya di tempo.co.
WASI'UL ULUM