TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsudin Haris mengatakan peluang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Demokrat untuk berkoalisi tetap terbuka di waktu mendatang. "Tidak ada hambatan ideologis di antara partai-partai kita. Jadi, bisa berkoalisi," katanya di Hotel Gren Alia, Jakarta, Sabtu, 29 Desember 2012.
Namun, Syamsudin tak melihat koalisi antara dua partai besar itu bakal terjadi saat ini lantaran partai berlambang moncong putih beroposisi dengan pemerintah dan tak menjadi bagian dari koalisi partai di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga Ketua Dewan Pembina Demokrat.
Ihwal kabar merapatnya PDIP ke partai koalisi yang mencuat belakangan ini, Syamsudin menduga itu berkaitan dengan pemilihan presiden pada 2014. Soalnya, Demokrat hingga kini belum memiliki calon presiden dengan kriteria elektabilitas yang tinggi. "Tantangan Demokrat adalah belum memiliki kader yang layak untuk jadi presiden," ujarnya.
Adapun kabar kedekatan PDI Perjuangan dan partai berlambang mirip logo mobil Mercy menyeruak ke publik usai Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI Perjuangan Taufiq Kiemas menemui Presiden Yudhoyono di Istana Negara, Rabu lalu. Taufiq didampingi anaknya, Puah Maharani, salah satu Ketua DPP PDI Perjuangan.
PRIHANDOKO