Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aktivis Minta Sultan HB X Hentikan Sirkus Lumba-lumba  

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Atraksi lumba-lumba di wahana Dolphin Bay merupakan tontontan paling digemari pengunjung Taman Safari Indonesia II Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Tempo/ABDI PURMONO
Atraksi lumba-lumba di wahana Dolphin Bay merupakan tontontan paling digemari pengunjung Taman Safari Indonesia II Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Tempo/ABDI PURMONO
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Aktivis perlindungan hewan Jakarta Animal Aid Network (JAAN) dan Animal Friends Jogja (AFJ) mengkampanyekan perlindungan terhadap lumba-lumba, Senin, 10 Desember 2012. Pada aksinya, mereka mengusung patung lumba-lumba untuk menarik perhatian pengguna jalan di depan komplek kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Dua patung lumba-lumba dari bahan resin diletakkan di atas trotoar dengan posisi berenang, tapi ekornya terikat rantai dengan bandul besi. Suara mencicit lumba-lumba terdengar dari tiga pengeras suara. Satu unit monitor LCD menampilkan videografi kehidupan lumba-lumba, mulai dari penangkaran hingga menjadi hewan tontonan di arena sirkus.

Ada dua pertunjukan menggunakan lumba-lumba yang digelar di Yogyakarta, yakni di Pasar Malam Sekaten dan Lapangan Denggung Sleman. “Lumba-lumba itu dipaksa tampil sampai lima kali dalam sehari. Padahal, acara itu digelar selama masing-masing 58 hari dan 30 hari. Ini jelas penyiksaan dengan dalih hiburan dan pendidikan," kata Program Manager Animal Friend Jogja, Angelina Pane .

Pertunjukan sirkus itu seringkali dianggap legal karena pengelola sirkus mensiasati Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dengan dalih pendidikan. “Jika pendidikan yang ditawarkan, seharusnya ada muatan informasi yang benar kepada publik tetang keberadaan lumba-lumba. Juga tidak menggunakannya dalam suatu pertunjukan berulang-ulang,” kata koordinator Jakarta Animal Aid Network, Pramudya Harzani.

Angelina Pane mengatakan, Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan tujuan wisata terus menjadi pasar potensial para korporat sirkus satwa berbagai daerah mengeruk untung lewat atraksi lumba-lumba. “Yogyakarta adalah Kota Pendidikan. Jangan mau pemerintah dibodohi dengan aksi pembodohan ini. Kami meminta izin pertunjukan dicabut atas nama perlindungan satwa,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam aksi itu, para aktivis pun menyampaikan surat kepada Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X berisi penolakan atraksi lumba-lumba di DIY. Surat itu disertai testimoni dukungan dari 90 ribu tandatangan masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.

Menurut Pramudya Harzani, maraknya sirkus lumba-lumba memicu perburuan liar lumba-lumba di perairan Laut Jawa, terutama sekitar pulau Karimun Jawa. “Sekitar 90 persen lumba-lumba yang dipakai sirkus di Indonesia dari Karimun Jawa,” katanya. Ini bukan aksi pertama soal ini di Yogya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terpopuler lainnya:
Andi Mallarangeng Terkenal Kikir  
Apa Untungnya Kalau Rhoma Irama Jadi Presiden

Bupati Aceng Nikahi Shinta, Pestanya Meriah 

Abraham Sebut Andi Mallarangeng Kesatria Bugis 

Jasad Perawat Kate Middleton Akan Dibawa ke India

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

3 jam lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

36 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

40 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

44 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.


Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

6 Desember 2023

Kawasan Tebing Breksi, Sleman, jadi andalan destinasi wisata akhir pekan. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

Puncak kunjungan wisatawan di destinasi wisata Yogyakarta setiap tahunnya terjadi pada Juni, Juli, dan Desember.