Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bupati Aceng 'Ditawari' Wanita-wanita Ini  

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Mahasiswa membentangkan spanduk berisi pesan untuk menurunkan Bupati Garut, ketika berunjuk rasa pemakzulan Bupati Aceng Fikri di Simpang Lima, Garut, Jawa Barat, Kamis (6/12). TEMPO/Prima Mulia
Mahasiswa membentangkan spanduk berisi pesan untuk menurunkan Bupati Garut, ketika berunjuk rasa pemakzulan Bupati Aceng Fikri di Simpang Lima, Garut, Jawa Barat, Kamis (6/12). TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan warga Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin, 10 Desember 2012, kembali turun ke jalan. Kali ini giliran kaum perempuan beraksi. Mereka menuntut Bupati Aceng untuk mundur dari jabatannya. Gelombang aksi ini telah dilakukan warga selama dua pekan terakhir.

Kelakukan Bupati Aceng HM Fikri yang kerap melakukan pernikahan siri menyulut amarah warga. Pernikahan siri Bupati Aceng terkuak setelah menceraikan Fany Octora, 18 tahun, lewat layanan pesan singkat. Perempuan belia asal Kecamatan Limbangan ini hanya dinikahi selama empat hari.

Para pengunjuk rasa, yang mayoritas perempuan paruh baya ini, rata-rata menggenakan pakaian serba putih. Mereka kebanyakan berasal dari peserta pengajian majelis taklim yang tersebar di setiap masjid di perkotaan.

Ibu-ibu ini juga tak lupa membawa sejumlah poster kecaman di antaranya "Lebih baik mundur secara terhormat dari pada diusir", "Hubungan sex jangan dengan anak di bawah umur", "Bapak Aceng anu ganteng nyanggakeun kelompok awewe Garut bilih teu acan cekap. Bade sabaraha poeeun?" (Bapak Aceng yang tampan, ini kelompok perempuan Garut kalau merasa tidak cukup. Mau berapa hari)?"

Bahkan, dalam orasinya, mereka juga mengingatkan agar para orang tua untuk mengawasi anak perempuannya dengan ketat. "Awas anak perempuan ibu-ibu, jangan sampai jadi korban Aceng yang selanjutnya," ujar salah seorang orator di atas truk.

Panitia unjuk rasa, Elva Noviani, menyatakan perbuatan Bupati Aceng dianggap telah melecehkan kaum perempuan. Bahkan, Aceng pun dianggap telah melanggar Undang-Undang Perkawinan. Karena itu, mereka meminta aparat penegak hukum mengusut tuntas perbuatan Bupati Aceng.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perbuatan yang dianggap sebagai bentuk pelanggaran di antaranya mempersunting perempuan d ibawah umur, yakni Fany Octora dan memalsukan kartu tanda penduduk saat menikahi Shinta Larasati, 22 tahun, janda beranak satu asal Kabupaten Karawang. Lihat: Nikahi Shinta, Identitas Aceng Hanya Pas Foto?

"Kami minta polisi jangan takut. Kami para perempuan ada di belakang Anda, Pak Polisi," ujarnya. Menurut dia, aksi ini juga merupakan puncak kekesalan kaum perempuan. Apalagi, pada Desember ini sejumlah hari penting perempuan diperingati, seperti Hari Ibu dan Hari Perempuan.

DPRD Garut sudah memulai proses pemakzulan Aceng dengan membentuk panitia khusus. Meskipun begitu, Aceng menolak mundur.

SIGIT ZULMUNIR

Berita Terkait:
Bupati Aceng Keluar Rumah Sakit

Nikahi Shinta, Identitas Aceng Hanya Pas Foto? 

Cara Bupati Aceng Menjelaskan Kasusnya ke Pegawai

Kak Seto Pertanyakan Islah Bupati Aceng-Fanny

Korban Kawin Kilat Bupati Aceng, Santri Suryalaya  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

24 hari lalu

Ilustrasi pasangan cemburu. Freepik.com
10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.


Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

27 hari lalu

Aktor dan produser Johnny Depp hadir dalam sesi pemotretan untuk mempromosikan film dokumenter
Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.


Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

28 hari lalu

Dan Schneider, mantan produser Nickelodeon. Foto: YouTube DanWarp
Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.


Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

30 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.


Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

32 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Nurul Gufron, Sekjen KPK, Cahya Hardianto Harefa, Direktur Penindakan Asep Guntur Rahayu (kiri) dan juru bicara KPK, Ali Fikri (kanan), menghadirkan 15 orang petugas Rutan KPK resmi memakai rompi tahanan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.


Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

43 hari lalu

Rektor nonaktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno didampingi kuasa hukumnya usai menjalani pemeriksaan dugaan kasus pelecehan seksual di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. Dalam keteranganya, tudingan adanya pelecehan seksual tersebut hanya asumsi karna tidak ada bukti yang sah, ia juga mengaku kasus ini bagian dari politisasi menjelang pemilihan rektor. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan


Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

48 hari lalu

Ilustrasi Pelecehan Seksual. govexec.com
Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan


Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

49 hari lalu

Rektor nonaktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno alias ETH, 72 tahun, saat tiba di Polda Metro Jaya, Kamis, 29 Februari 2024. Foto: ANTARA/Ilham Kausar
Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual


Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

49 hari lalu

Demonstran membakar kayu dan kardus di depan Gedung Rektor Universitas Pancasila, saat demonstrasi menolak rektor yang diduga mmelakukan pelecehan di Lenteng Agung, Jakarta, 27 Februari 2024. TEMPO/Jati Mahatmaji
Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.


Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

50 hari lalu

Sekretaris YPPUP Yoga Satrio didampingi Plt Rektor Universitas Pancasila Sri Widyastuti (tengah) dan Warek IV Diennaryati Tjokrosuprihatono saat jumpa pers di lantai 2 Gedung Rektorat Universitas Pancasila, Kampus Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa, 27 Februari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual