TEMPO.CO, Bandung - Pencarian dua korban longsor Soreang, Kabupaten Bandung, Rostini, 30 tahun, dan Siti, 9 tahun, resmi dihentikan hari ini, Ahad, 25 November 2012. Pencarian dilakukan di lokasi kejadian dan Sungai Ciwidey. Pemerintah setempat menurunkan status bencana banjir dan longsor Kabupaten Bandung dari tanggap darurat 7 hari menjadi siaga darurat hingga Maret 2013.
"Setelah pencarian terakhir dengan penyusuran Sungai Ciwidey sampai muaranya di Sungai Citarum sampai pukul 13.00 WIB tadi, pencarian korban longsor Sungapan, Soreang, resmi dihentikan pukul 14.45 WIB," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Bandung, Marlan, ketika dihubungi Ahad petang, 25 November 2012.
Badan Penanggulangan Bencana tetap mempersilakan keluarga dan masyarakat melakukan pencarian sendiri, dengan catatan, dilakukan dengan hati-hati. Dan, bila hujan, sebaiknya pencarian dihentikan. "Apabila ada informasi yang berkaitan dengan penemuan korban, kami juga akan tetap merespons dengan bantuan evakuasi," kata Marlan.
Seperti diketahui, Ahad malam, 18 November 2012, tebing di Kampung Sungapan, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, longsor dan menimpa rumah Rostini dan dua anaknya, M. Rosi Anwar, 12 tahun, dan Siti, 9 tahun. Upaya evakuasi korban sontak dilakukan malam itu juga. Namun, dari tiga penghuni rumah, hanya Anwar yang berhasil ditemukan selamat. Adapun Rostini, 30 tahun, dan Siti, hingga kini tak ditemukan.
Selain menyetop pencarian korban longsor, kata Marlan, Badan Penanggulangan juga menurunkan status Kabupaten Bandung dari tanggap darurat menjadi siaga darurat bencana longsor-banjir. "Status siaga darurat ini berlaku sampai Maret 2013, namun setiap saat bisa langsung kembali menjadi status tanggap darurat jika bencana banjir dan longsor terjadi lagi," katanya.
Baca Juga:
Kabupaten Bandung dinyatakan berstatus tanggap darurat 7 hari, menyusul bencana banjir dan longsor yang menerjang lima kecamatan pada Ahad malam, 18 November. Bencana tersebut merenggut lima korban tewas. Puluhan ribu warga sempat mengungsi selama beberapa hari di tempat aman. Kini, korban di pengungsian sudah kembali ke rumah masing-masing.
ERICK P. HARDI