Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kebupaten Jember Siaga Bencana Alam  

image-gnews
Sejumlah warga menyelamatkan sepeda motor yang terendam banjir lumpur di Desa Garahan, Silo, Jember, Jawa Timur, Sabtu (10/1). 500 rumah di empat kecamatan terendam banjir, yaitu Kecamatan Silo, Mayang, Mumbulsari dan Tempurejo. ANTARA/Seno S.
Sejumlah warga menyelamatkan sepeda motor yang terendam banjir lumpur di Desa Garahan, Silo, Jember, Jawa Timur, Sabtu (10/1). 500 rumah di empat kecamatan terendam banjir, yaitu Kecamatan Silo, Mayang, Mumbulsari dan Tempurejo. ANTARA/Seno S.
Iklan

TEMPO.COJember - Sekretaris Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, Widi Prasetyo, mengatakan bahwa pihaknya telah memetakan wilayah kecamatan yang rawan dilanda berbagai bencana alam.

Menurut Widi, 12 kecamatan dari 31 kecamatan yang ada di Kabupaten Jember tergolong rawan bencana alam yang meliputi banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.

Sebanyak sembilan kecamatan berada di luar wilayah Kota Jember, yakni Kecamatan Panti, Tanggul, Sumberbaru, Tempurejo, Bangsalsari, Sukorambi, Mayang, Arjasa, dan Silo. "Tiga kecamatan berada di wilayah kota, yaitu Kecamatan Kaliwates, Patrang, dan Kecamatan Sumbersari, yang rawan tergenang banjir luapan air sungai," kata Widi, Jumat, 23 November 2012.

Dalam sepekan terakhir, hujan deras terus mengguyur Kabupaten Jember. Bahkan terkadang hujan turun sangat deras disertai angin kencang. Beberapa pekan lalu, hujan deras menggenangi areal pertanian dan permukiman. Angin kencang menumbangkan puluhan pohon dan tiang listrik.

Kepala Sub Bidang Operasional Dinas Pengairan Kabupaten Jember Jasmono mengatakan pihaknya sedang merampungkan pengerukan beberapa sungai dan aliran-aliran air yang bisa menyebabkan terjadinya banjir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, petugas unit pelaksana teknis (UPT) pengairan, yang ada di kecamatan, secara berkelanjutan aktif melakukan pemantauan debit air di setiap pintu air. Bahkan pengerukan pintu air yang tergolong besar sudah dilakukan, seperti pintu air Sungai Bedadung, Kali Mayang, dan pintu air Pondok Palut. Pintu air berskala kecil di kawasan kota juga dibersihkan. "Kami terus berkoordinasi dengan petugas UPT di lapangan,” ujar Jasmono.

Peralatan baru pendeteksi dan pengukur hujan, kata Jasmono, juga mulai dipasang di sejumlah lokasi di kawasan perkebunan yang rawan tanah longsor, seperti di wilayah Kecamatan Panti, Sukorambi, Tanggul, dan Kecamatan Silo. "Kawasan tersebut termasuk hulu sungai yang alirannya menuju kawasan permukiman dan rawan banjir bandang," ucapnya.

MAHBUB DJUNAIDY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

ANTARA/Agus Bebeng
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.