TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta menggelar pesta media di Galeri Nasional Jakarta mulai hari ini, Sabtu sampai Ahad besok, 10-11 November 2012.
Menurut Ketua AJI Jakarta, Umar Idris, kegiatan bertajuk "Go Deeper, Go Independent" ini diharapkan menjadi ruang interaksi antara semua pemegang kepentingan media: jurnalis, pembaca atau pemirsa, dan pengambil kebijakan di redaksi.
"Kami ingin pers lebih baik di masa depan dan semua pihak menjaga kebebasan pers yang telah kita capai. Masyarakat harus dilibatkan," kata Umar dalam pembukaan pesta media, Sabtu, 10 November 2012.
Kegiatan ini dikemas dalam bentuk lokakarya jurnalisme, diskusi, pameran, orasi kebudayaan, dan pentas musik. Peserta yang hadir dan mau ikut tak dipungut biaya. Menurut Umar, acara ini dikemas sesuai dengan fungsi pers, yakni menyajikan informasi, edukasi, dan hiburan. Pesertanya jurnalis, mahasiswa, dosen, dan masyarakat yang menaruh perhatian terhadap media.
Umar berharap media menyajikan informasi mendalam yang menyangkut kepentingan publik. Sebab, menurut dia, kini sulit menemukan berita-berita mendalam. Media lebih banyak menyajikan berita pendek dari permukaan. "Kami perlu mendorong media melakukan indepth reporting atau investigative reporting. Juga lebih independen," katanya.
Sekretaris Jenderal AJI Indonesia, Suwarjono, yang membuka Pesta Media ini mengatakan acara semacam ini penting dan ditunggu-tunggu masyarakat karena mempertemukan awak media dan pembaca atau pemirsanya.
Menurut dia, AJI bisa menjembatani media dan pembacanya agar masyarakat tahu apa yang terjadi di balik ruang redaksi. Lewat acara seperti ini diharapkan masyakat bisa memahami kerja redaksi.
Dengan pemahaman yang baik, diharapkan kekerasan terhadap jurnalis oleh masyarakat tidak lagi terjadi di masa mendatang. "Ini mencerdaskan karena masyarakat terlibat menjadi peserta aktif," katanya.
NURHASIM
Berita terpopuler lainnya:
Kewalahan, Jokowi Benturkan Kepalanya ke Pintu
Inikah Lima Nama yang Disebut Dahlan Iskan?
Tas Agnes Monica Tak Dirusak di Bandara Soekarno-Hatta
Dicalonkan Jadi Presiden, Rhoma Irama: Luar Biasa
Dituduh Memeras, Achsanul Tantang Dahlan Lapor KPK
Uang Muka untuk Beli Mobil Esemka 30 Persen