TEMPO.CO, Balikpapan – Kantor Bank Indonesia Kota Balikpapan Kalimantan Timur menyebu komoditas ikan segar sebagai penyebab merangkak naiknya tingkat inflasi Balikpapan ke angka 5,82 persen pada akhir bulan lalu. “Harga ikan di Balikpapan mahal,” kata Kepala BI Balikpapan Tutuk Cahyono kepada wartawan di Balikpapan, Rabu, 7 November 2012.
Survei BI Balikpapan, kata Tutuk, menyimpulkan bahwa penentuan harga ikan segar setempat dikuasai penuh oleh para tengkulak ikan. Merekalah yang menguasai peredaran seluruh ikan dari nelayan, pedagang besar, pengecer, hingga konsumen pasar.
Tutuk mengatakan, bulan lalu, harga pasaran ikan segar jenis layang di Balikpapan naik hingga tiga kali lipat. Harga ikan layang yang semula hanya Rp 4.800 per kilogram naik menjadi Rp 12 ribu per kilogram. Harga ikan segar ditentukan berjenjang dari nelayan, tengkulak, pedagang besar, pengecer, hingga konsumen.
“Harga ikan layang dari nelayan hanya Rp 4.800 per kilo dijual pada tengkulak. Kemudian tengkulak menjualnya seharga Rp 9.050 per kilo pada para pedagang besar,” ujar Tutuk.
Fenomena pasar ikan segar Balikpapan, kata Tutuk, sedikit unik karena nelayan bergantung sepenuhnya pada tengkulak setempat. Hal ini yang menyebabkan para nelayan terpaksa hanya menjual hasil tangkapan ikannya pada mereka.
“Nelayan sebelum pergi melaut sudah terikat dengan tengkulak dalam kaitan membeli solar, bahan makanan, termasuk pendidikan anak-anaknya, sehingga mereka harus menjual hasil tangkapannya pada penggawa,” tuturnya.
Secara umum, komoditas bahan makanan menyumbang tingkat inflasi Balikpapan hingga 13,59 persen pada bulan lalu. Tingkat inflasi Balikpapan terbilang tertinggi karena menduduki peringkat ketiga dari seluruh Kalimantan setelah Tarakan (8,08 persen) dan Pontianak (5,82 persen).
Pada 2011 lalu, inflasi Balikpapan mencapai 6,45 persen yang dipengaruhi harga komoditas pendidikan (20,45 persen), sandang (8,76 persen), dan umum (6,65 persen). Tiga komoditas ini tidak tercermin dalam peningkatan inflasi Balikpapan pada 2012 ini.
SG WIBISONO
Berita Terpopuler:
Dituding Dahlan Iskan, Apa Komentar Idris Laena?
Dahlan Belum Lapor, KPK Sudah Tahu
Tak Bayar Gaji, Dirut Metro TV Dilaporkan ke Polda
IS, Terduga Peminta Upeti BUMN Terbaru
Jusuf Kalla Dukung Dahlan Iskan