Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kearifan Lokal untuk Antisipasi Bencana: Kentongan

image-gnews
Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan menabuh kentongan saat unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (30/4). ANTARA/Fanny Octavianus
Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan menabuh kentongan saat unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (30/4). ANTARA/Fanny Octavianus
Iklan

TEMPO.CO , Cilacap: Sebagai daerah rawan bencana, Cilacap membutuhkan sistem peringatan dini bencana yang bisa dilakukan semua warga Cilacap. Apalagi, selain banjir dan tanah longsor, Cilacap merupakan daerah yang rawan bencana tsunami.

“Kami ingin menggiatkan kembali kearifan lokal sebagai peringatan dini terjadinya bencana,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cilacap, Wasi Aryadi, Jumat, 26 Oktober 2012.

Ia mengatakan, kentongan bisa dimanfaatkan untuk menghadapi kondisi darurat. Bunyi kentongan yang dilakukan berulang kali oleh penduduk saat terjadi bencana, bisa menghindarkan jatuhnya korban lebih banyak.

Menurut dia, BPBD saat ini sedang meneliti soal alat komunikasi massal bernuansa kearifan lokal itu. Wasi menambahkan, dulu kentongan tersedia di setiap rumah dan difungsikan ketika ada musibah kebakaran, kematian, hingga banjir dan tanah longsor.

Ia menambahkan, dalam waktu dekat BPBD akan mensosialisasikan kembali simbol isyarat, bentuk-bentuk peringatan dini dengan kentongan kepada para camat, kepala desa di wilayah rawan bencana longsor, banjir hingga tsunami. Kode itu untuk memudahkan masyarakat menggunakan simbol alat komunikasi yang terbuat dari bambu itu.

Camat Cimanggu Gatot Arif Widodo mengatakan, di wilayahnya sudah ada sembilan desa yang siaga tanah longsor. “Desa ini sudah saya perintahkan untuk menyediakan kentongan untuk mengantisipasi terjadinya banjir dan tanah longsor,” katanya.

Ia meminta warganya untuk waspada karena intensitas hujan terus meningkat dalam beberapa hari terakhir. "Hujan deras dengan intensitas tinggi di dataran tinggi berpotensi terjadi tanah longsor atau tanah bergerak," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNBP) Jawa Tengah, Gembong Purwito mengatakan di Jawa Tengaj bagian selatan sedikitnya ada 69 titik lokasi yang rawan banjir. “Lokasi rawan banjir terbanyak ada Kabupaten Cilacap yakni sebanyak 49 titik, Kabupaten Banyumas 10 titik Kabupaten Purbalingga 4 titik dan Kabupaten Kebumen 2 titik,” katanya.

ARIS ANDRIANTO

Berita lain:
Marzuki Alie Tersinggung oleh Dahlan Iskan 

KPK Bidik Anas Urbaningrum?


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

ANTARA/Agus Bebeng
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.