Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

50 Negara Deklarasi Pengurangan Risiko Bencana  

image-gnews
Syamsul Maarif. TEMPO/ Tony Hartawan
Syamsul Maarif. TEMPO/ Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebanyak 50 delegasi negara se-Asia Pasifik sepakat meneken Deklarasi Yogyakarta untuk Pengurangan Risiko Bencana di Asia Pasifik 2012, saat penutupan Konferensi kelima Tingkat Menteri Asia untuk Mereduksi Risiko Bencana, Kamis, 26 Oktober 2012.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif, mengatakan deklarasi ini merupakan bentuk kesadaran bersama semua negara-negara di Asia Pasifik mengenai peningkatan tajam intensitas bencana dan efek perubahan iklim selama dua tahun terakhir.

"Ini komitmen bersama negara-negara peserta konferensi untuk penguatan pengurangan risiko bencana," ujar dia, saat menutup konferensi yang berlangsung sejak 22 sampai 25 Oktober 2012 itu.

Syamsul menjelaskan, Deklarasi Yogyakarta itu memuat sejumlah isu penting mengenai pengurangan risiko bencana yang mesti menjadi agenda utama semua negara deklarator. Berbagai isu itu, kata Syamsul ialah, merupakan integrasi adaptasi perubahan iklim dengan pengurangan risiko bencana pada program pembangunan, melakukan kajian risiko finansial di tingkat lokal, dan memperkuat tata kelola risiko serta kemitraan pada level lokal.

Isu lainnya adalah membangun ketangguhan masyarakat menghadapi bencana, mengidentifikasi target pencapaian Hyogo Framework Action pada 2015, mereduksi akar penyebab risiko bencana, dan mengimplementasikan isu-isu lintas sektoral dalam Hyogo Framework Action.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Margaretha Walstrom, perwakilan khusus dari Sekretaris Jenderal PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana, menilai deklarasi ini menuntut komitmen semua negara di Asia Pasifik agar segera memberi perhatian khusus pada agenda pengurangan risiko bencana. Pimpinan Badan PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana ini menyatakan deklarasi itu tak hanya menuntut keterlibatan pemerintah setiap negara, tapi juga semua elemen masyarakat dan kalangan ilmuwan. "Deklarasi ini bukan agenda birokratis, ini agenda semua pihak," kata dia.

Sugeng Tri Utomo, Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB, menjelaskan untuk konteks Indonesia, tantangan implementasi deklarasi ini ialah menurunkan komitmen di dalamnya ke level pemerintah daerah. Pembiayaan untuk pengurangan risiko bencana, kata dia, perlu menjadi agenda investasi jangka panjang di level lokal. "Kita lihat, setelah ini daerah-daerah mau sediakan anggaran lebih besar untuk pengurangan risiko bencana atau tidak," ujar Sugeng.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

ANTARA/Agus Bebeng
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.