Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wartawan Bandung Serukan Boikot Pemberitaan TNI

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Arman Djamparing seniman jalanan berunjuk rasa menentang kekerasan terhadap wartawan di depan Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/10). ANTARA/Agus Bebeng
Arman Djamparing seniman jalanan berunjuk rasa menentang kekerasan terhadap wartawan di depan Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/10). ANTARA/Agus Bebeng
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Aksi pemukulan wartawan oleh anggota TNI Angkatan Udara terus dikecam. Komunitas wartawan di Bandung menyerukan pemboikotan peliputan kegiatan seremonial TNI pascainsiden pemukulan itu. "AJI Bandung menganjurkan untuk memboikot semua kegiatan TNI," kata Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandung Zaky Yamani di sela aksi unjuk rasa wartawan di Gedung Sate, Bandung, Rabu, 17 Oktober 2012.

Aksi pemukulan itu dilakukan seorang anggota TNI Angkatan Udara terhadap wartawan Riau Pos saat meliput jatuhnya pesawat latih tempur Hawk 200 di sekitar Bandara Sultan Syarief Kasim II, Pekanbaru, Riau, Selasa, 16 Oktober 2012.

Zaky mengatakan penjelasan dan permintaan maaf yang diberikan petinggi TNI atas peristiwa pemukulan itu dinilai belum cukup mengingat kejadian serupa bukan hanya sekali ini terjadi. "Kita ingin TNI memberikan penjelasan apakah TNI mengizinkan perilaku itu," kata dia. "Apakah memang ada perintah untuk melakukan aksi itu. Kan, ada cara lain yang lebih bijak." 

Menurut dia, wartawan yang meliput kecelakaan itu tidak berniat membuka rahasia militer jika itu yang dikhawatirkan. "Tapi untuk meliput musibah di wilayah sipil. Semua orang berhak tahu apa yang terjadi," kata dia.

Senada dengan itu, Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Jawa Barat Iman S Nurdin mengatakan boikot akan dilakukan selama Mabes TNI tidak memberi penjelasan soal itu, meminta maaf, dan memproses hukum perwira pelaku kekerasan itu. "Kita akan memboikot kegiatan TNI dalam lingkup kewartawanan selama TNI belum minta maaf dan memproses hukum pelakunya," kata dia.

Iman menyesalkan aksi kekerasan yang tidak hanya menimpa jurnalis, tapi warga yang berada di seputar lokasi kecelakaan pesawat itu. Yang lebih disesalkan lagi, kata dia, aksi itu dilakukan oleh perwira menengah yang seharusnya lebih mengandalkan otaknya ketimbang fisik dalam bertindak. "Apalagi ini dilakukan di depan anak SD," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, jika memang mengkhawatirkan keselamatan warga, jika memang ada bom aktif yang bisa meledak sewaktu-waktu, mengapa harus dengan memukuli. "Harusnya dilindungi kalau memang ada bom," kata Iman.

Iman mengatakan anjuran boikot itu akan dicabut jika TNI memperoses pelaku tindak kekerasan itu hukum lewat peradilan militer. "Kita mencabut boikot jika pelaku sudah diproses secara hukum," kata dia.

AHMAD FIKRI

Berita Terpopuler
TNI AU: Pemukul Wartawan Bukan Penerbang
Kapolri Tutupi Kasus Korupsi yang Disidik Polisi 

Pengedar Foto Seksi Model Penabrak Warga Diusut 

Novel Diincar Kepolisian Lewat Yuri?

Kapolri Bantah Yuri Jadi Tersangka 

Polisi Didesak Usut Penyebar Foto Syur Novi Amilia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

5 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.


KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

Pegiat HAM Desak Revisi Peradilan Militer
KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.


Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Gambar tangkapan video menunjukkan adegan serial Netflix berjudul
Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.


2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

Ilustrasi TNI. ANTARA
2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.


Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi. Youtube Antara
Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.


Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Ilustrasi pengamanan dan pemantauan kemanan bandara Soekarno Hatta. ANTARA/Lucky R.
Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.


Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Ilustrasi pengamanan dan pemantauan kemanan bandara Soekarno Hatta. ANTARA/Lucky R.
Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.


Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Ilustrasi pengamanan dan pemantauan kemanan bandara Soekarno Hatta. ANTARA/Lucky R.
Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."


LBH Minta Hakim Hadirkan Korban Dugaan Penyiksaan oleh Polisi

6 Juni 2017

ilustrasi hukum dan pengadilan. AFP PHOTO/Getty Images/ DAMIEN MEYER
LBH Minta Hakim Hadirkan Korban Dugaan Penyiksaan oleh Polisi

Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan diminta menghadirkan tersangka kasus pencurian motor yang diduga disiksa polisi.


Pos Polisi Monas Barat Diduga Dirusak Rombongan Tentara

26 Mei 2017

TEMPO/Fahmi Ali
Pos Polisi Monas Barat Diduga Dirusak Rombongan Tentara

Rombongan tentara lebih besar datang lagi sekitar pukul 23.30. Rombongan itu terdiri atas sepuluh orang. Satu di antaranya "mengacak-acak" pos polisi.