TEMPO.CO, Manado - Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Jumat malam, 5 Oktober 2012, sekitar pukul 21.37 Wita, 21.39 Wita, dan 21.40 Wita kembali meletus secara beruntun.
Tiga letusan kali ini kembali mengeluarkan abu letusan yang mencapai 1.500 meter ke udara ditambah dengan lontaran material pijar yang mencapai 350 meter. Akibatnya, kawasan sekitarnya bermandikan abu Gunung Lokon yang dikeluarkan dari Kawah Tompaluan.
Walaupun letusannya tidak terlalu besar, lontaran debu vulkanik yang dihasilkan mengakibatkan Kota Manado yang berjarak hampir 35 kilometer dari Kota Tomohon ini bermandikan abu. Bahkan, sejumlah pengendara motor harus menggunakan masker dan pelindung mata karena debu vulkanik yang menyebar merata ke seluruh Kota Manado.
"Saya mau olahraga pagi terpaksa harus cepat-cepat karena dada saya terasa sesak. Soalnya banyak debu yang beterbangan. Belum lagi setiap saya menginjakkan kaki ke lantai lintasan lari, debu banyak yang terangkat dan terhirup," kata Alexander Malonda, warga yang ditemui Tempo di lapangan Sparta Tikala, Sabtu, 6 Oktober 2012.
Kepala Pos Pemantau Gunung Lokon dan Mahawu di Kota Tomohon, Farid Ruskanda Bina, menjelaskan jika pada saat letusan terjadi, angin bertiup ke arah timur dan utara dari Kawah Tompaluan. Hal ini, menurut Farid, memang berpotensi mengakibatkan Kota Manado ikut terkena dampak abu vulkanik.
"Untuk saat ini statusnya Lokon masih siaga, belum ada perubahan status. Tetapi kita masih terus memantau kegiatan gunung ini," kata Farid.
ISA ANSHAR JUSUF
Berita lain:
Puluhan Polisi Sudah Merangsek Masuk ke Kantor KPK
Soal Pencalonan Presiden, Ini Kata Prabowo
Jumat Keramat, Djoko Susilo Penuhi Panggilan KPK
Novel: Saya Sudah Menyangka Bakal Dikriminalisasi
Diperiksa 8 Jam, Begini Tiga Komentar Djoko Susilo