TEMPO.CO, Jakarta - Perseteruan antara Markas Besar Kepolisian RI dan Komisi Pemberantasan Korupsi makin meruncing. Setelah KPK memeriksa tersangka kasus simulator kemudi Inspektur Jenderal Djoko Susilo, pada malam ini personel Mabes Polri bermaksud menangkap seorang penyidik KPK bernama Novel Baswedan.
Ketika dimintai konfirmasi, Novel membenarkan bahwa ia hendak ditangkap. “Sudah ada polisi di bawah,” katanya, Jumat malam, 5 Oktober 2012.
Sumber lain mengatakan, polisi yang sekarang berada di lobi KPK adalah anggota Provos dari Mabes Polri. Mereka membawa surat penangkapan atas nama Novel dengan tuduhan pernah melakukan pelanggaran saat berdinas di Polres Bengkulu.
Keadaan di KPK dilaporkan sedang gawat. Dari pantauan Tempo, terdapat puluhan personel kepolisian menyebar di depan kantor KPK. Ada yang berseragam Provos, ada juga yang berpakaian preman. Ada lagi tiga orang perwira kepolisian berpangkat komisaris besar yang sedang menunggu di dalam ruangan steril KPK.
Namun tak satu pun di antara mereka yang bersedia berkomentar. Mereka hanya menyebar saja di beberapa titik di depan kantor KPK.
Pada 14 September lalu, Polri menyatakan tidak akan memperpanjang masa tugas 20 penyidiknya di KPK. Sebanyak 15 orang memilih menghadap ke Trunojoyo, sebutan lain Mabes Polri. Sebelum penarikan tersebut, KPK memiliki 88 penyidik.
Seluruh pemimpin KPK ataupun juru bicara Johan Budi Sapto Prabowo sedang tidak berada di gedung KPK.
ANTONS | RUSMAN
Berita terkait
Malam ini, Lima Penyidik KPK Dijemput Paksa
Diteror, Pemimpin KPK Akan Lindungi Penyidiknya
Kasus Simulator SIM Ternyata Libatkan Kapolri
Polri Belum Terima Perbaikan Surat dari KPK
Djoko Susilo Tak Ditahan, KPK Takut?
Diperiksa 8 Jam, Begini Tiga Komentar Djoko Susilo
Tak Ada 'Jumat Keramat' bagi Djoko Susilo