TEMPO.CO, Semarang - Delapan bulan menjelang pelaksanaan pemilihan Gubernur Jawa Tengah, tingkat keterpilihan para kandidat masih sangat rendah. Dalam survei yang dilakukan Lembaga Pengkajian Survei Indonesia (LPSI) Semarang, tingkat elektabilitas para bakal calon gubernur masih di bawah 20 persen.
LPSI menyebut nama Wali Kota Surakarta Joko Widodo, yang kini sudah terpilih jadi Gubernur DKI Jakarta, menempati tingkat elektabilitas tertinggi di Jawa Tengah, yakni 21 persen. “Sedangkan Bibit Waluyo dan Rustriningsih masih berada jauh di bawah 20 persen,” kata Yuliyanto. Ia menyatakan ini ketika menjadi pembicara dalam seminar Menakar Calon Gubernur-Wakil Gubernur yang digelar Kelompok Diskusi Wartawan di Hotel Santika Semarang, Selasa, 2 Oktober 2012.
Menurut Yuliyanto, Rustriningsih yang akhir-akhir ini sudah sering melakukan sosialisasi juga masih rendah elektabilitasnya, yakni di bawah 5 persen. Sedangkan elektabilitas Hadi Prabowo, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, hanya 1,0 persen. Meskipun elektabilitasnya masih rendah, popularitas Bibit Waluyo dan Rustriningsih sudah tinggi, yakni masing-masing 65 persen dan 63 persen. LPSI menggelar survei dengan jumlah responden 3.000 orang yang tersebar di 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah.
Survei dengan sampel error tiga persen itu dilakukan pada 1-15 September lalu. Yuliyanto menyebut partai politik di Jawa Tengah masih terjebak pada konstelasi tiga figur, yakni Bibit Waluyo, Rustriningsih, dan Hadi Prabowo. Yuliyanto menyarankan agar Bibit Waluyo jangan jual mahal di hadapan partai politik. Untuk Rustriningsih, Yuliyanto menilai dia merupakan kader terbaik di PDIP untuk diusung dalam pemilihan Gubernur Jawa Tengah. Persoalannya, kata Yuliyanto, ada kubu-kubuan di PDIP sehingga bisa menjegal langkah Rustriningsih mendapatkan rekomendasi.
Yuliyanto menambahkan saat ini memang belum ada calon alternatif di Jawa Tengah yang memiliki popularitas dan tingkat elektabilitas serta didukung sumber daya yang memadai. Sedangkan elektabilitas inkumben yang buruk ternyata signifikan dengan respons negatif partai politik terhadap niat pencalonan kembali inkumben. Yuliyanto menyatakan komunikasi Bibit Waluyo yang buruk sering menuai konflik opini di ranah publik. “Tapi itu belum dimanfaatkan partai politik untuk menciptakan momentum menandingi Bibit Waluyo. Parpol terkesan tidak percaya diri,” kata dia.
Bibit Waluyo, yang sudah menegaskan akan maju lagi dalam pemilihan gubernur, tak mau memberikan penjelasan tentang masih rendahnya elektabilitas dirinya. “Saya maju. Soal itu nanti-nanti,” ujarnya. Bekas Panglima Kostrad itu mengaku masih sibuk bekerja menyelesaikan berbagai program sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Rustriningsih menyatakan saat ini masih dalam tahap persiapan membentuk tim sukses. “Siapa saja personalia yang terlibat masih diinventarisasi,” kata dia. Rustriningsih menyatakan saat ini di beberapa kabupaten/kota juga sudah muncul komunitas pendukung. Di antaranya ada yang menamakan Bolo Rustri dan Rustri Fans Club. “Kami sambut gembira manakala di daerah dibentuk komunitas dukungan,” kata dia.
ROFIUDDIN
Berita populer:
Ayah Alawi Belum Maafkan Fitrah
Ini Utang-utang BUMI
Besok, 2 Juta Buruh Mogok Kerja
Bos Bumi Emosi Waktu Curhat Konflik Perusahaan
Pemerintah Siapkan ''Pengganjal'' Jokowi