TEMPO.CO, Timika - Perang antarwarga di Kwamki Lama, Mimika, Papua tak kunjung usai. Hari ini, perang panah kembali pecah antara warga Kampung Harapan dan Kampung Amole. Pertikaian terjadi seusai kedua pihak membakar jenazah warga mereka masing-masing, Pendius Tabuni di Kampung Harapan, dan Hendrikus Beanal di Kampung Amole.
Hendrikus Beanal tewas pada 1 Oktober 2012 silam setelah dikeroyok sejumlah orang di Kampung Utikini, puluhan kilometer dari Kwamki Lama. Sedangkan Pendius Tabuni tewas dikeroyok sekelompok orang di Jalan Cenderawasih, Kota Timika, 2 Oktober 2012.
Ratusan warga dari dua kelompok yang bertikai saling menembakkan anak panah. Sedikitnya pada Rabu siang empat warga Kampung Amole terluka akibat panah.
Kepala Kepolisian Resor Mimika, Ajun Komisaris Besar Polisi Denny Edward Siregar, sebelum pembakaran jenazah, mengharapkan warga segera menghentikan pertikaian.
"Hari ini jenazah dua orang yang dibunuh dibakar di kampung Harapan dan satu lagi di Kampung Amole," kata Denny.
Tetapi, situasi sebelum dan seusai pembakaran jenazah menjadi tidak terkendali setelah warga saling melakukan provokasi. Puluhan polisi berkali-kali melepas tembakan ke udara, tetapi warga tidak mempedulikannya.
Tokoh warga Kampung Amole, Johanes Kum, mengatakan pertikaian Kwamki Lama telah mengakibatkan jatuhnya korban dari kelompok warga lainnya yang tidak terlibat perang. "Pertikaian ini dibiarkan, akibatnya warga lainnya jadi korban," kata Johanes.
TJAHJONO EP
Berita terpopuler lainnya:
Ini Utang-utang BUMI
Pemerintah Siapkan ''Pengganjal'' Jokowi
Besok, 2 Juta Buruh Mogok Kerja
Bos Bumi Emosi Waktu Curhat Konflik Perusahaan
Jokowi Tidak Akan Ambil Gaji Gubernur DKI?
Di Jakarta, Besok Buruh Demo di 13 Titik