TEMPO.CO, Banjarmasin- Inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Wakil Menteri Hukum dan HAM Deny Indrayana di Lembaga Pemasyarakatan Teluk Dalam, Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu, 22 September 2012, berlangsung ricuh. Denny diketahui datang berserta Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalsel ke Lapas Kelas IIA Banjarmasin itu.
Kronologi kejadiannya diawali pada saat Denny beserta rombongan BNNP Kalsel memasuki lapas didampingi Kakanwil Hukum dan HAM Kalsel Budi Santoso. Saat itu, keadaan masih kondusif.
Tapi, beberapa saat setelah rombongan masuk dan melakukan penggeledahan ke beberapa blok tahanan, tiba-tiba terjadi keributan dan suasana pun menjadi tidak terkendali lagi. Tidak diketahui secara pasti penyebab kericuhan.
Pada saat dilakukan penggeledahan, tiba-tiba ada yang berteriak kemudian terjadi kericuhan yang mengakibatkan beberapa narapidana mengamuk dan mengejar aparat yang melakukan penggeledahan.
Tidak ingin terjadi hal-hal yang buruk, seluruh aparat beserta wartawan lari menyelamatkan diri dari kejaran para narapidana. Begitu juga rombongan Wamenkumham serta BNNP, lari meninggalkan blok-blok yang mereka geledah.
Situasi semakin tidak terkendali, sehingga sirene dan lonceng tanda bahaya dan peringatan untuk para narapidana agar segera tenang dibunyikan. Beruntung, aksi para narapidana tersebut bisa dihentikan oleh petugas Lapas dan mereka bisa kembali tenang, sementara itu, karena kondisi tidak memungkinan, Sidak malam itu dihentikan.
Diduga, kericuhan terjadi karena beberapa narapidana melihat sejumlah aparat kepolisian yang ikut melakukan penggeledahan tersebut adalah petugas yang menangkap dan memenjarakan mereka.
Dari hasil inspeksi mendadak tersebut ditemukan beberapa barang bukti, di antaranya, tiga HP, satu buah tablet Samsung, serta 1 paket sabu-sabu besarta alat hisap, dadu, dan brankas. Selain itu, juga ditemukan kartu remi yang didapat dari Blok C di Lapas Teluk Dalam.
ANT | ALIA