Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hasil Hujan Buatan Diakui Belum Memuaskan  

image-gnews
Suasana jalan raya yang tertutupi kabut pekat akibat penumpukan awan di permukaan tanah atau disebut
Suasana jalan raya yang tertutupi kabut pekat akibat penumpukan awan di permukaan tanah atau disebut "fog" yang melanda kota Pekanbaru, Riau, Senin, (23/7). ANTARA/Fachrozi Amri
Iklan

TEMPO.CO, Jambi - Pemerintah Provinsi Jambi mengakui kegiatan hujan buatan yang dilakukan atas kerja sama pemerintah daerah dengan pemerintah pusat belum memberikan hasil yang memuaskan. Sebagai indikatornya, titik panas (hot spot) masih tetap banyak dan asap pun masih menyelimuti udara di atas Kota Jambi dan sekitarnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Zubaidi AR, menjelaskan bahwa hujan buatan tidak sepenuhnya berhasil mengatasi kebakaran lahan dan hutan. Penyebabnya banyak kendala, antara lain, sulitnya menemui awan untuk tempat menaburkan garam. “Tapi saya tidak sependapat bila kegiatan hujan buatan disebut mubazir," katanya, Selasa, 18 September 2012.

Menurut Zubaidi, pelaksanaan hujan buatan dengan menelan dana dari pemerintah pusat senilai Rp 3,5 miliar akan dilaksanakan satu bulan penuh. Saat ini masih tersisa 15 hari ke depan.

Zubaidi memaparkan kerja tim pelaksana hujan buatan yang terdiri atas pemerintah daerah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT), serta TNI Angkatan Darat tidaklah mudah. Ketika dikerjakan hujan buatan di salah satu kabupaten, pada saat yang sama di kabupaten lain muncul titik panas.

Berdasarkan data satelit NOAA, titik panas terpantau di Provinsi Jambi pada Senin, 17 September 2012 mencapai 122 titik, meningkat 11 kali lipat dengan sehari sebelumnya yang hanya berjumlah 11 titik.

Titik panas tersebut tersebar di delapan kabupaten dari sembilan kabupaten dan dua kota di Provinsi Jambi. Terbanyak ditemui di Kabupaten Tebo, yakni 30 titik. Sedangkan kondisi indeks standar pencemaran udara di atas Kota Jambi dan sekitarnya saat ini mencapai angka 87 atau tergolong sedang karena angka yang dianggap membayakan bagi kesehatan di atas angka 100. 

Sebelumnya Direktur Eksekutif Perkumpulan Hijau Jambi, Feri, menilai hujan buatan yang dilakukan di Provinsi Jambi mubazir. "Menurut saya, hujan buatan mubazir dan hanya menghabiskan uang negara sehingga kebijakan tersebut tidak efektif," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Feri, kebakaran yang terjadi di Jambi sebagian besar berada di kawasan gambut. Padahal, untuk memadamkan gambut tidak bisa dengan hujan buatan. Sebab, gambut yang terbakar dengan kedalaman mencapai enam meter.

Ketua Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Jambi, Djazim Syaifullah, menolak jika tim TMC sebagai pelaksana hujan buatan dinilai gagal mengatasi masalah asap di Jambi. Setiap hari tim sudah berupaya untuk melakukan penaburan garam di atas awan agar hujan terus terjadi di Provinsi Jambi. "Bagaimana asap bisa hilang jika pembakaran lahan terus berlanjut. Kondisi ini perlu adanya koordinasi dengan pemerintah daerah agar bisa memberikan pengertian kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan," ucapnya.

 Djazim menjelaskan selama 12 hari pelaksanaan hujan buatan masih berjalan normal. Setidaknya satu ton garam disebar di atas langit Jambi setiap hari. Sampai sekarang sudah 11 ton garam yang disebarkan.

SYAIPUL BAKHORI

Berita Terpopuler:
Selingkuhan Rooney dan Balotelli Hamil

Begini Nasib Keluarga Pembuat Film Anti-Islam

Munarman Terjengkang Saat Demo Film Anti-Islam

Iran Akan Kejar Pembuat Film Anti-Islam

Kubu Foke Bantah Haiya Ahok Direncanakan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Seorang wanita berenang di kolam renang rooftop di depan Menara Petronas yang diselimuti kabut asap di Kuala Lumpur, Malaysia, 13 September 2015. Kabut asap tersebut berasal dari hasil pembakaran lahan di pulau Sumatera dan Kalimantan.  REUTERS/Olivia Harris
Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.


Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Massa membawa poster saat melakukan aksi demonstrasi protes perubahan iklim ketika kabut asap menutupi kota akibat kebakaran hutan di Palangka Raya, provinsi Kalimantan Tengah, 20 September 2019 REUTERS/Willy Kurniawan
Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.


Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Petugas Manggala Agni Daops Banyuasin memberikan kode saat berupaya memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.


Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin berupaya memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.


Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Warga berada di tepi Sungai Batanghari yang diselimuti kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Jambi, Selasa 15 Oktober 2019. Sejumlah daerah di Provinsi Jambi masih diselimuti kabut asap sehingga membahayakan kesehatan warga. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.


Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Kendaraan melintas di jalanan yang diselimuti asap di daerah Panarung, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa, 17 September 2019. Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menyebabkan kualitas udara di kota itu berbahaya untuk kesehatan warga. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.


Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Petugas TNI menyemprotkan air untuk memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa 9 Maret 2021. Satgas Karhutla Riau terus berupaya melakukan pemadaman kebakaran lahan yang masih terjadi di Provinsi Riau agar bencana kabut asap tidak kembali terulang. ANTARA FOTO/Rony Muharrman
Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.


Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Ilustrasi: Titik kebakaran hutan atau hotspot di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. (Antara/HO Pusdalops Kabupaten PPU)
Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).


Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Patung Liberty tertutup kabut dan asap akibat kebakaran hutan di Kanada, di New York, AS, 7 Juni 2023. Kota New York, ditutupi asap tebal dan kabut dari kebakaran hutan di Kanada. REUTERS/Amr Alfiky
Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.


Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Sebuah helikopter membuat tetesan air di atas api di Hutan Nasional Angeles selama Kebakaran Bobcat di Los Angeles, California, AS, 17 September 2020. REUTERS/Ringo Chiu
Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California