TEMPO.CO, Palangkaraya - Kepala Bandar Udara Cilik Riwut Palangkaraya, Norman Dany, membenarkan saat ini penerbangan di Bandar Udara Cilik Riwut ditunda karena tidak bisa mendarat disebabkan pekatnya kabut asap di landasan pacu.
Menurut dia, bandara mulai tidak bisa didarati karena pekatnya kabut asap semenjak jadwal kedatangan Sriwijaya Air dan terpaksa ditunda penerbangannya dari Jakarta ke Palangkaraya.
"Sekarang ini jarak pandang penerbangan (visibility) hanya berkisar 800 meter saja atau di bawah normal yang seharusnya 1.500 meter. Jadi, untuk sementara sejumlah penerbangan terpaksa menunda hingga jarak pandang membaik (normal)," ujarnya di Palangkaraya ketika dihubungi Senin, 17 September 2012 .
Gubernur Kalimantan Tengah, Agustin Teras Narang, mengatakan munculnya kabut asap di Kalteng akibat warga terutama petani masih melakukan kebiasaan lama, yakni membakar lahan untuk pembersihan.
"Saat ini warga belum meninggalkan kebiasaaan lama itu. Ditambah lagi lahan yang mereka bakar itu ditinggalkan sehingga merambah ke lokasi lainnya dan menimbulkan kabut asap yang saat ini terjadi," katanya.
Dari pantauan Tempo, semakin pekatnya kabut asap di Kota Palangkaraya membuat PMI Kota Palangkaraya hari ini membagikan sedikitnya 2.000 buah masker bagi para pengguna jalan, terutama di Bundaran Besar.
Sejumlah sekolah memulangkan siswanya lebih awal. Biasanya SMPN 2 Palangkaraya memulangkan siswa pukul 12.50 WIB. Namun, hari ini karena kabut asap mereka memulangkan siswanya pukul 11.30 WIB. Sejumlah perguna jalan juga sudah mulai memakai masker dan menyalakan lampu ketika berkendaraan.
KARANA WW
Terpopuler:
Situs Porno Minati Foto-foto Hot Kate
Pilkada DKI: Agama Yes, Prabowo No
Siapa Penentu Kemenangan Foke atau Jokowi?
50 Foto Topless Kate Middleton Ada di Majalah Chi
Plus Minus Pencitraan Foke vs Jokowi versi LSI