TEMPO.CO, Garut- Dua warga Desa Babakan Tamiang, Desa Tegal Gede, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat, tewas tertimbun longsor. Sedangkan satu orang lainnya mengalami luka yang cukup serius.
Kedua korban meninggal dunia adalah Wahyudin, 60 tahun, dan Anwar Sanusi (13), siswa SMPN 4 Pakenjeng. Sedangkan korban luka yakni Baihaqi (15), mengalami luka di bagian mata dan kaki kiri patah tulang. "Korban yang luka masih dirawat di Puskesmas Sindangratu," ujar warga setempat, Ade Manadin, (38), kepada Tempo, Minggu, 9 Sepetember, 2012.
Menurut dia, kejadian itu berawal saat warga tengah melakukan kegiatan gotong royong untuk pembangunan mesjid. Karena kekurangan pasir sebanyak 50 orang warga menggali pasir di tempat penggalian pasir yang berada di kaki Gunung Kampung Punaga.
Saat tengah mengeruk pasir, mendadak tebing yang berada di sekitar penggalian ambrol. Akibatnya, tiga orang korban yang tepat berada di bawah tebing itu langsung terkubur. Peristiwa nahas ini berlangsung sekitar pukul 10.00.
Melihat kejadian tersebut, warga yang berada di sekitar lokasi langsung melakukan pertolongan. Namun proses evakuasi terkendala karena reruntuhan yang menimbun ketiga korban cukup tebal. Selain itu, alat yang digunakan untuk melakukan evakuasi pun hanya menggunakan peralatan seadanya seperti cangkul dan sekop.
Baca Juga:
Robohnya tebing itu diduga karena kondisi tanah yang labil. Apalagi kemiringan tanah mencapai lebih dari 50 derajat dan wilayah tersebut baru di guyur hujan pada tadi malam. "Korban tertimbun selama 30 menit," ujar Ade.
Ade menduga, kedua korban tewas karena kehabisan oksigen. Kondisi itu terlihat dari tubuh mereka yang mengalami memar. Kedua korban tewas akan dikebumikan keluarga di tempat pemakam umum setempat.
SIGIT ZULMUNIR
Berita Terpopuler:
Perempuan Turki Penggal Kepala Pemerkosanya
Aktivis: Ekspektasi kepada Jokowi Terlalu Tinggi
Kornologis Ledakan di Depok
Di SMP, Munir Pernah Ranking 180 dari 200 Siswa
Tiga Pria di Balik Kematian Munir
Jalan Bebas Muchdi di Kasus Munir
Rumah Sakit Rahasiakan Kamar Hartati
Rijkaard Terpukau dengan Permainan Spanyol
Di Youtube, Tim Jokowi Kritik Parameter Kemiskinan