TEMPO.CO, Yogyakarta - Rektor Universitas Gadjah Mada, Pratikno mengatakan pada tahun ajaran ini tidak membebankan biaya pendidikan kepada mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu.
"Kebijakan ini sudah sesuai dengan mandat dan jati diri UGM sebagai universitas perjuangan, universitas nasional dan universitas kerakyatan," kata Pratikno di kantornya, Selasa, 7 Agustus 2012.
Pembebasan biaya pendidikan yang dimaksud adalah Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) selama satu semester bagi seluruh mahasiswa baru yang jumlahnya 10.700 orang, yang terdiri dari 7.200 mahasiswa S1 dan 3.500 Diploma.
Dari jumlah mahasiswa baru itu, sekitar 23 persen di antaranya atau 1.280 mahasiswa tidak dikenakan Sumbangan Peningkatan Mutu Akademik (SPMA). Ada pula 1.102 mahasiswa miskin yang menerima beasiswa Bidik Misi sehingga bisa berkuliah secara cuma-cuma selama 8 semester.
“Sembari menerapkan kebijakan pembebasan biaya ini, kami juga menunggu kewajiban pemerintah untuk menutup biaya pendidikan perguruan tinggi,” katanya.
Selama kuliah, mahasiswa yang berprestasi juga dapat mengajukan penawaran memperoleh beasiswa dari pihak ketiga.
Pratikno menyebutkan sampai saat ini sekitar 43,2 persen seluruh mahasiswa UGM telah mendapatkan beasiswa yang berasal lebih dari 60 lembaga. “Jumlahnya beasiswa mencapai Rp 61,3 miliar," katanya.
PRIBADI WICAKSONO
Berita terpopuler lainnya:
Ide Yusril Soal Kasus Simulator SIM Bikin Bingung
''Rayuan'' Fauzi ke Komunitas Tionghoa Tak Efektif
Robert Pattinson dengan Gadis Mabuk di Bar
Bos KPK Diam-diam Temui Kapolri pada Senin Malam
Pangeran William Takut Kepergok Menciumi Kate
Setelah Kemeja dan Boneka, Kini Jilbab Kotak-Kotak
Pertemuan KPK-Polri Berakhir Buntu
Begini Pesawat NASA Mendarat di Mars
Simulator SIM Ramai, Para Jenderal Polisi Kumpul