TEMPO.CO, Lampung - Perbaikan ruas Sukarno-Hatta di Jalan Lintas Sumatera, Bandar Lampung, diperkirakan tidak akan selesai hingga memasuki musim mudik Lebaran tahun ini. Dua perusahaan penggarap proyek perbaikan jalan diperkirakan tidak mampu menyelesaikan sesuai jadwal.
“Dengan tingkat kerusakan dan proses perbaikan seperti itu, kami perkirakan tidak akan selesai tepat waktu,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Lampung Arief Hidayat, Sabtu, 4 Agustus 2012.
Kerusakan di ruas jalan sepanjang 18 kilometer itu memang sangat parah. Hampir seluruh aspal jalan mengelupas serta lubang cukup dalam banyak dijumpai di jalan yang menjadi penghubung utama jalur mudik itu. “Perbaikan sementara hanya melakukan penambalan dengan kerikil, lalu disiram aspal cair,” katanya.
Kondisi jalan itu membuat debu beterbangan dan kerap menutup pandangan pengemudi dalam jarak 10 meter. Belum lagi, debu yang diempas oleh kendaraan yang melintas sangat berbahaya bagi kesehatan.
“Semestinya petugas aktif menyirami jalan itu agar debu tidak mengganggu pengguna jalan seperti ini,” kata Herman Firmandi, seorang pengendara sepeda motor yang melintasi jalan itu.
Herman mengaku harus ekstra hati-hati karena saat mengendara harus tetap menjaga mata agar debu tidak masuk ke mata. Selain itu, kondisi jalan yang bergelombang dan banyak lubang menjadi kendala lain bagi para pemudik.
“Kelihatannya mereka sangat santai mengerjakan proyek perbaikan di jalan itu. Sangat lamban karena lebih sering sibuk mengurusi kendaraan proyek yang mogok,” kata lelaki yang saban hari melintasi jalan itu.
Perbaikan Jalan Lintas Sumatera ruas Sukarno-Hatta dikerjakan oleh PT Duta Graha Indah (DGI) dan PT Interco Conbloc (IC). Mereka berbagi proyek perbaikan senilai lebih dari Rp 200 miliar. PT DGI menggarap ruas perempatan Kalibalok-Lapangan Baruna Panjang sepanjang 10 kilometer dan PT IC menggarap ruas Tugu Radin Intan-perempatan Kalibalok sepanjang 8,1 kilometer.
NUROCHMAN ARRAZIE