TEMPO.CO, Jakarta: Pemerintah Indonesia tidak menganggap rencana Amerika Serikat membangun pangkalan militer di Darwin, Australia, sebagai sebuah ancaman. "Kami menghormati keputusan Australia dan Amerika," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro usai acara buka bersama bersama para wartawan di Kementerian Pertahanan, Kamis, 2 Agustus 2012.
Menurut dia, rencana pembangunan pangkalan militer itu dilakukan secara terbuka. "Jadi ini bukan sebuah ancaman," ujarnya.
Pangkalan militer Amerika Serikat di Darwin nantinya hanya berjarak 500 mil atau 820 kilometer dari wilayah Indonesia. April lalu, AS menempatkan 250 marinir ke pangkalan baru tersebut sebagai bagian dari 2.500 marinir Amerika akan ditempatkan di wilayah utara Australia itu.
Pemerintah sendiri mengaku tidak bermasalah dengan rencana itu. "Hubungan diplomatik Indonesia dengan Australia sedang happy," kata Menhan.
Sebelumnya, Dubes AS untuk Indonesia Scott A. Marciel pernah membantah isu tentang rencana pemerintah negara adidaya itu untuk membangun pangkalan militer di Darwin, Australia.
"Kami tak punya rencana menempatkan pasukan militer di sana. Yang kami lakukan hanya mengirim pasukan marinir AS untuk latihan bersama dengan pihak Australia, sebagaimana juga pernah dilakukan TNI," ujarnya ketika itu.
SUBKHAN
Berita Terpopuler:
Polisi Langgar Wewenang KPK
BWF Diskualifikasi Delapan Atlet Badminton
"Bayi Besar" Bermunculan di Amerika
Satu Jenderal Polisi Lagi Jadi Tersangka
Gubernur Tersangka, Agenda Akpol Berantakan
Panwaslu Miliki Video Rhoma Irama Ceramah SARA
Djoko Susilo Ancam Perkarakan KPK
Didiskualifikasi, Atlet Bulu Tangkis Ini Pensiun
Ahok Yakin Foke Tidak Embuskan Isu SARA
Polisi Diminta Mundur dari Kasus Simulator SIM