Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sekolah Roboh, Siswa Belajar di Bawah Pohon  

image-gnews
Salah seorang siswa di Sekolah Dasar Negeri 01 dengan atap sekolah yang rusak di kawasan Pondok Aren, Tagerang Selatan, Banten, Selasa (24/7). Selama 4 tahun atap dua sekolah yang berdekatan tersebut rusak serta mengancam keselamatan para siswa dan sampai saat ini belum ada tanggapan dari pemerintah untuk merenovasi sekolah-sekolah tersebut. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Salah seorang siswa di Sekolah Dasar Negeri 01 dengan atap sekolah yang rusak di kawasan Pondok Aren, Tagerang Selatan, Banten, Selasa (24/7). Selama 4 tahun atap dua sekolah yang berdekatan tersebut rusak serta mengancam keselamatan para siswa dan sampai saat ini belum ada tanggapan dari pemerintah untuk merenovasi sekolah-sekolah tersebut. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Kupang - Gedung Sekolah Menengah Atas Negeri II Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, roboh. Sedung sekolah itu merupakan gedung darurat karena pembangunan sekolah yang dilaksanakan sejak tahun 2010 oleh CV Richard Contraktor tak kunjung selesai.

Akibatnya, pelajar harus rela belajar di bawah pohon di sekitar sekolah. Robohnya gedung sekolah itu membuat Bupati Kupang, Ayub Titu Eki, berang. Dia pun memerintahkan stafnya untuk menyelidiki penyebab robohnya gedung itu.

Bupati juga meminta lambannya pembangunan oleh kontraktor proyek gedung segera diusut. Menurut dia, kontraktor harus bertanggung jawab atas robohnya gedung sekolah darurat itu . "Saya sudah minta inspektorat untuk selidiki kasus ini serta tender pembangunan gedung itu," kata Ayub kepada wartawan di Kupang, Selasa, 31 Juli 2012.

Dia menyesalkan robohnya sekolah itu menyebabkan siswa tidak bisa melaksanakan aktivitasnya dengan baik karena kini kegiatan belajar-mengajar harus dilakukan di bawah pohon. "Siswa tidak ada tempat lagi untuk melakukan KBM (kegiatan belajar mengajar)," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kupang, Imanuel Buan, menambahkan pembangunan sekolah itu telah dilakukan sejak tahun 2010 dengan dana sebesar Rp 184 juta lebih. "Kami juga telah membayar ke kontraktor sebesar Rp 45 juta lebih," katanya.

YOHANES SEO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tak Ada Meja Kursi, Siswa SD Kertajaya Bogor Belajar di Lantai

30 Agustus 2018

Suasana belajar mengajar di sekolah SDN Kertajaya 2, Rumpin, Kabupaten Bogor, Kamis 30 Agustus 2018. TEMPO/ADE RIDWAN
Tak Ada Meja Kursi, Siswa SD Kertajaya Bogor Belajar di Lantai

Siswa-siswa SD Negeri Kertajaya 2, Rumpin, Kabupaten Bogor, sejak tiga tahun terakhir terpaksa belajar di lantai karena tidak ada meja dan kursi.


Sekolah 5 Hari, IPNU: Sama Konsep yang Pernah Ditolak Jokowi

12 Juni 2017

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Gedung Nusantara I, Kompleks Perlemen Senayan, Jakarta, 25 April 2017. Rapat ini membahas laporan pemeriksaan semester I BPK RI tahun 2016 serta rencana kerja Pemerintah tahun 2018. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Sekolah 5 Hari, IPNU: Sama Konsep yang Pernah Ditolak Jokowi

Pimpinan Pusat IPNU menolak gagasan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang memberlakukan kebijakan lima hari sekolah dalam sepekan.


Menteri Pendidikan: Peraturan Sekolah Lima Hari Sudah Terbit

12 Juni 2017

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Menteri Pendidikan: Peraturan Sekolah Lima Hari Sudah Terbit

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan sudah menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) tentang lima hari sekolah dalam sepekan.


Plafon Ambrol, Ruang Kelas di SD Sawangan 2 Dikosongkan  

6 April 2017

Plafon ambruk di ruang kelas SDN Sawangan 2, Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan, 4 April 2017. TEMPO/Imam Hamdi
Plafon Ambrol, Ruang Kelas di SD Sawangan 2 Dikosongkan  

Dinas Pendidikan Kota Depok meminta SDN Sawangan 2 mengosongkan empat ruang kelas di lantai dua gedung sekolah tersebut.


Lebih dari 9.000 Ruang Kelas SD dan SMP di Bekasi Rusak

5 April 2017

TEMPO/Prima Mulia
Lebih dari 9.000 Ruang Kelas SD dan SMP di Bekasi Rusak

Dinas Pendidikan sudah mengajukan anggaran pada APBD 2017 untuk memperbaiki dan merenovasi bangunan kelas yang rusak itu.


Hujan dan Angin Kencang, Plafon SDN Sawangan Ambruk  

5 April 2017

TEMPO/Prima Mulia
Hujan dan Angin Kencang, Plafon SDN Sawangan Ambruk  

Wali Kelas VI A SDN Sawangan 2 Nia Oktaria tidak menyangka plafon ruang kelas tempatnya biasa mengajar ambruk. "Padahal terlihat kokoh."


Atap SMA 1 Muara Gembong Ambruk, Polisi Masih Tunggu Hasil Labfor  

9 Maret 2017

Ilustrasi. technosamrat.com
Atap SMA 1 Muara Gembong Ambruk, Polisi Masih Tunggu Hasil Labfor  

Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi menemukan dugaan unsur tindak pidana dalam kasus ambruknya atap Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Muara Gembong.


Atap SMA 1 Muara Gembong Ambruk, Polisi: Ada Unsur Pidana

8 Maret 2017

TEMPO/Suryo Wibowo
Atap SMA 1 Muara Gembong Ambruk, Polisi: Ada Unsur Pidana

Kontruksi bangunan tidak laik sehingga mengakibatkan kerugian harta benda dan mencelakakan orang lain.


Atap SMAN 1 Muara Gembong Runtuh, DPRD: Salah Pilih Material

7 Maret 2017

TEMPO/Suryo Wibowo
Atap SMAN 1 Muara Gembong Runtuh, DPRD: Salah Pilih Material

Dengan kondisi material itu bangunan sekolah tidak mungkin bertahan untuk sepuluh tahun.


278 Sekolah Rusak, Depok Siapkan Anggaran Rp 51 Miliar  

5 Maret 2017

Para murid Sekolah Dasar Negeri Sukmajaya 3 mengikuti kegiatan belajar mengajar di teras rumah di Jalan Bahagia, Kecamatan Sukmajaya, Depok Timur, Depok, Jawa Barat, Rabu (30/11). Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di teras rumah kepala sekolahnya tersebut terpaksa  dilakukan karena tidak mendapatkan tempat untuk penampungan sementara saat bangunan sekolahnya sedang diperbaiki. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
278 Sekolah Rusak, Depok Siapkan Anggaran Rp 51 Miliar  

Pemerintah Kota Depok menggelontorkan Rp 51,1 miliar untuk memperbaiki 278 dari 318 unit sekolah negeri yang rusak.